Kalaksa BPBD Aceh Besar Instruksikan Puding Bubur Kacang Hijau 3 x Seminggu

“Alhamdulillah, Pak Pj Bupati menyambut positif, sebagai upaya untuk mendukung maksimalnya kinerja operasional lapangan. Karena personil BPBD terhitung memiliki tugas dengan beban psikis yang berat, serta medan tugas yang juga sangat menuntut kebugaran fisik dan kesehatan mental psikologis,” kata Ridwan Jamil yang akrab disapa Rj itu.
Ridwan Jamil

Iklan Baris

Lensa Warga

KOTA JANTHO I ACEHHERALD.com – Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi, mengintruksikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Aceh Besar untuk menyediakan nutrisi tambahan bagi personil BPBD Aceh Besar yang sedang menjalani piket di Pos BPBD yang ada dalam wilayah Aceh Besar. “Untuk sementara kita jadwalkan pemberian nutrisi tambahan berupa bubur kacang hijau itu tiga kali dalam seminggu,” kata Ridwan Jamil.

Menurutnya, instruksi itu sudah dikomunikasikan secara internal. Sebagai bawahan ia juga telah melaporkan kepada pihak atasan, dalam hal ini Pj Bupati Aceh Besar, Muhmmad Iswano SSTP MM. “Alhamdulillah, Pak Pj Bupati menyambut positif, sebagai upaya untuk mendukung maksimalnya kinerja operasional lapangan. Karena personil BPBD terhitung memiliki tugas dengan beban psikis yang berat, serta medan tugas yang juga sangat menuntut kebugaran fisik dan kesehatan mental psikologis,” kata Ridwan Jamil yang akrab disapa Rj itu.

Disebutkan, tambahan nutrisi itu dirasa sangat mendesak, karena anggota saya perlu kesiapan phisik dan mental menghadapi beban tugas yang penuh risiko. “Jika memang tak ada alternatif lain, saya siap untuk mempertaruhkan tunjangan pribadi sekalipun. Tidak boleh main-main dengan pelayanan masyarakat yang kini sedang terhimpit ekonomi, kondisi kekeringan. Untuk itu perhatian dan pelayanan kepada warga masyarakat wajib diutamakan,” pungkas Rj.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jefriandi (25), seorang personil Damkar BPBD Aceh Besar di Pos Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Rabu (24/07/04) malam, pingsan di Pos, ketika sedang piket siaga.

Jefriandi saat dirawat. Foto BPBD Aceh Besar

Rekannya segera melarikan korban ke klinik pengobatan. Belakangan korban dilarikan ke rumah sakit Kampus USK di Darussalam, karena kondisi klinik penuh pasien.

Kalak BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi yang dihubungi awak media, mengakui adanya insiden itu.

Baca Juga:  Kemenkes Larang Warga Jastip Obat

“Benar, saat ini saudara Jefriandi masih dirawat untuk proses pemulihan. Dari diagnosa yang ada, diperkirakan karena faktor kelelahan, termasuk tekanan kerja kedaruratan yang butuh siaga penuh selalu, sementara dari sisi asupan nutrisi belum memadai” kata Ridwan Jamil yang akrab disapa RJ yang sedang membezuk Jefriandi.

Ditambahkan, saat kejadian Jefriandi sedang melaksanakan piket di Pos Durung. Namun secara tak diduga,saat sedang di kursi, tiba tiba ia tumbang dan pingsan. Kebetulan dilihat langsung oleh rekan yang juga sedang bertugas piket.

Rekan rekannya segera mengupayakan bantuan medis dengan membawa ke klinik terdekat, yaitu Klinik Nanggroe Madani di seputaran Kajhu. Namun dikarenakan klinik dalam kondisi penuh pasien, Jefriandi dilarikan oleh rekan nya ke RS Pendidikan USK Jalan lingkar kampus USK.

Ketika ditanya apakah tumbangnya Jefriandi terkait dengan rumors yang beredar tentang minimnya asupan bergizi petugas Damkar yang punya beban kerja luar biasa, baik secara fisik maupun moril, RJ tak menampiknya, namun ia akan terus berkoordinasi dengan lintas pemangku kepentingan, soal asupan yang layak itu.

Sumber lain juga menyebutkan, jerih petugas Damkar itu juga disamaratakan dengan Tekon lain di Aceh Besar, sementara mereka punya beban kerja luar biasa, dan bertugas dalam bentang waktu 24 jam, termasuk medan tugas yang makin beragam, mulai melepaskan cincin, menangkap ular, mengatasi kebakaran hutan yang makin intesn akibat kemarau hebat, hingga urusan anak anjing liar di perkampungan.

“Ini jelas sangat tidak adil, karena tugas di BPBD punya medan yang sangat berbeda, hingga butuh perlakun yang berbeda. Termasuk perhatian soal asupan makanan, hingga mereka tak muda lelah dan berakibat fatal, seperti pingsan kala sedang piket sekalipun,”ujar sumber yang tak mau disebutkan jai dirinya itu.

Baca Juga:  Indeks Keterbukaan Informasi Publik Aceh Terbaik 3 Nasional

Yang lebih ironi disebutkan, kala Pemkab Aceh Besar memberlakukan situasi Darurat Bencana Kekeringan, sementara masalah biaya operasional harian, juga masih menjadi tanda tanya.

BPBD Aceh Besar memiliki 10 pos yang tersebar di seluruh wilayah strategis di Aceh Besar. Sebanyak 93 orang tercatat sebagai personil armada damkar Aceh Besar.

RJ yang dtanya seputar itu, tidak membantah, namun ia menyarankan untuk ditanyakan langsung ke pihak yang lebih kompeten soal dana tersebut.

Kata Kunci (Tags):
bobd aceh besar, lambaro, ridwan jamil, nutrisi tambahan, bubur kacang hijau

Berita Terkini

Haba Nanggroe