BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Akumulasi suara yang diraih Calon Legislatif (Caleg), terutama untuk jalur menuju Senayan atau DPR RI didapati sering menurun dari jumlah yang telah dipublish sebelumnya. Berat dugaan jumlah suara itu mulai ‘diolah’ untuk kepentingan tertentu.
Beberapa orang Caleg yang meminta namanya dirahasiakan, mengaku mengalami fenomena tersebut, baik di Dapil I maupun 2. “Saya bingung dengan penurunan angka yang tak wajar itu, karenanya bersama tim di lapangan, kami akan menelusurinya, untuk mengetahui duduk persoalan sebenarnya hingga tak menimbulkan fitnah dan syak wasangka,” ujar seorang Caleg DPR RI Dapil 2 dari Partai PAN.
Sementara itu, Ketua KIP Aceh Saiful Bismi yang dihubungi oleh acehherald.com, Jumat (23/02/2024) petang, tidak menjawab via telepon selulernya, atau tak diangkat, walaupun ada nada tersambung ke teleponnya.
Berbeda dengan Caleg PAN Dapil 2 Aceh, seorang Caleg Partai Perindo dari Dapil 1 Aceh yang mengalami nasib yang sama, menyatakan, hal itu bisa jadi karena kesalahan dalam sistem penginputan. Selain itu kini proses pengimputan juga terus sedang berlangsung. Namun ia sepakat dengan Caleg PAN dari Dapil 2, hal itu tak boleh terjadi, jika memang ada upaya untuk ‘mengolah’ suara, oleh jajaran operator Pemilu, baik di tingkat desa hingga kabupaten atau bahkan hingga level pusat. “Ini jelas jelas upaya memperkosa regulasi yang ada, termasuk membunuh sikap fair play dalam kontestasi politik,” ujar Caleg tersebut.
Khusus Caleg PAN Dapil 2 yang merasa suaranya menciut secara tak wajar mengatakan, jika dalam penelusuran nantinya, terbukti adanya ketidakwajaran, termasuk untuk memenuhi target suara kandidat lain, ia berjanji akan mengambil langkah hukum. Karena sejauh ini ia tak pernah menjalin komitment dengan pihak manapun untuk memberikan suara kepada pihak tertentu. “Semuanya kan ada risiko dari setiap tindakan. Pun negara ini juga negara yang menjungjung tinggi supremasi hukum dan semua warga negara berhak untuk berproses dalam koridor hukum,” kata Sang Caleg yang kembali menolak menyebutkan jati dirinya.