Jepang Gelontorkan US$3,7 Miliar untuk Olimpiade Tokyo

  JAKARTA | ACEH HERALD – Di tengah kecemasan dan ketidakpastian pelaksanaan Olimpiade Tokyo, Pemerintah Jepang menggelontorkan dana senilai lebih dari 390 miliar yen atau sekitar US$3,76 miliar untuk Olimpiade dan Paralimpiade musim panas tahun ini. Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK), seorang sumber menyebut pengeluaran sebesar 390 miliar yen dikucurkan untuk periode yang … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

 

Cincin Olimpiade yang terang-benderang mengambang di perairan Odaiba, pulau buatan di Teluk Tokyo, Jepang./Bloomberg – Toru Hanai

JAKARTA | ACEH HERALD – Di tengah kecemasan dan ketidakpastian pelaksanaan Olimpiade Tokyo, Pemerintah Jepang menggelontorkan dana senilai lebih dari 390 miliar yen atau sekitar US$3,76 miliar untuk Olimpiade dan Paralimpiade musim panas tahun ini.

Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK), seorang sumber menyebut pengeluaran sebesar 390 miliar yen dikucurkan untuk periode yang dimulai pada tahun fiskal 2013, sewaktu Tokyo terpilih sebagai tuan rumah, hingga tahun fiskal 2021 yang dimulai April mendatang. Badan Audit Jepang mewajibkan pemerintah untuk mengumumkan perhitungan pengeluaran tersebut.

Pemerintah menyatakan pengeluaran itu termasuk 781 juta dolar yang dimasukkan ke dalam anggaran tambahan pada tahun fiskal saat ini. Dana itu digunakan untuk langkah pencegahan penularan setelah Olimpiade ditunda selama setahun akibat pandemi virus corona.

Pengeluaran tersebut juga termasuk sekitar 1,2 miliar dolar untuk program pelatihan atlet, 517 juta dolar untuk keamanan, dan sekitar 499 juta dolar untuk biaya terkait pembangunan Stadion Nasional.

Di sisi lain, jajak pendapat yang dilakukan Perusahaan Penyiaran Jepang NHKmenunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari masyarakat Jepang yang setuju Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo digelar pada paruh kedua tahun ini.

Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa hanya 16 persen responden yang setuju Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo digelar pada paruh kedua tahun ini. Sisanya, sebanyak 84% menyatakan bahwa mereka mendesak agar ajang olahraga paling bergengsi di dunia itu dibatalkan atau setidaknya ditunda sampai situasi kembali kondusif.

Seperti diketahui, saat ini penyebaran Covid-19 di Jepang, khususnya ibukota Tokyo kian mengganas.

Baca Juga:  Kodim 0102/Pidie Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW dan Santuni Anak Yatim

sumber bisnis.com

Berita Terkini

Haba Nanggroe