
BANDA ACEH | ACEH HERALD.com
Ustadz Jaiyadi mengingatkan para orangtua agar jangan membiarkan anak-anak mereka salah menterjemahkan arti ‘Ihdinas siratal mustaqim’ sehingga mereka bisa mati konyol dalam balapan liar di jalan luruh Soekarno-Hatta. Jalan Soekarno-Hatta salah satu jalan yang lurus yang berada di pinggiran kota Banda Aceh.
Hal itu dikemukakan Ustadz Jaiyadi saat mengisi ceramah subuh di Mushalla Al-Mujajirin Lamlagang, Banda Aceh, Kamis (7/4/2022) atau bertepatan dengan 5 Ramadhan 1443H.
Dikatakan, saat ini banyak anak-anak yang ngebut-ngebut di jalur Soekarno-Hatta. Mereka tanpa memperdulikan keselamatan diri. Bahkan ada yang tidak pakai helm dan pengaman lainnya saat mengikuti balap liar subuh itu.
Untuk keselamatan putra-putrinya, Jaiyadi mengimbau para orangtua untuk mengarahkan anak-anaknya ke hal-hal yang baik. Selepas shalat subuh berjamaah di Banda Aceh dan sekitarnya hampir semua masjid dan mushalla menggelar tausiah dan kegiatan kebajikan lainnya.
Seharusnya mereka diarahkan dan betah di masjid dan mushalla untuk melakukan kajian keislaman, baik dengan cara menghadirkan seorang teungku atau bisa juga sesama pemuda sendiri.
Sebab, tegas Ustadz Jaiyadi, balap liar itu disamping membahayakan diri sendiri, juga bisa mengancam keselamatan orang lain.
Dalam ceramah singkatnya, Ustadz Jaiyadi juga menjelaskan perbedaan kita saat ini dengan para sahabat nabi 14 abad silam. “Dalam hal beribadah, para sahabat melakukan penawaran ke atas, sementara kita meminta dengan harga yang rendah, sudah tarawihnya delapan rakaat, masih minta lagi kalau bisa selesai setengah jam saja,” ujar Jaiyadi.
“Dia juga mengajak umat Islam untuk memanfaatkan momentum Ramadhan untuk cas baterai dalam arti meningkatkan ketaqwaan. Sehingga, setelah Ramadhan, apa yang dilakukan selama Ramadhan, misalnya sanggup membaca Quran sebanyak tiga juz, selesai Ramadhan, kalau pun tidak bisa bertahan di angka tiga juz, yang paling kurang ada dua atau minimal satu juz,” ujarnya.
Penulis M Nasir Yusuf