
BIREUEN l ACEH HERALD
JALAN Nasional Medan-Banda Aceh, tepatnya sebelah timur terowongan Rel Kereta Api, kawasan Desa Cot Tunong, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh, sangat rawan kecelakaan.
Pasalnya, kawasan tersebut belum ada rambu-rambu lalulintas, seperti pita kejut maupun rambu pembatas jalan atau penunjuk arah. Sehingga saat kendaraan yang melintas dari arah barat, jika tidak hati-hati akan terjatuh atau terjun ke saluran atau jatuh ke parit yang lurus dengan terowongan tersebut.
Jalan sebelah timur terowongan itu sedikit berbelok ke kanan, sehingga jika saja kendaraan yang melintas dari arah barat tidak berbelok atau berjalan lurus, tentunya akan terjatuh dalam saluran dan menabrak beton saluran serta kios-kios yang ada di sekitar tersebut.
Muzakir, warga setempat kepada Acehherald.com, Selasa (1/6/2021) mengatakan, di ruas jalan tersebut atau sebelah timur terowongan rel kereta api kembar itu, sudah sering terjadi kecelakaan, baik malam hari maupun siang hari. “Terowongan kembar itu atasnya lintasan kereta api, masuk kawasan Desa Cot Tunong Kecamatan Gandapura, lampu rotari tidak berfungsi sejak dipasang beberapa waktu lalu,” kata Muzakir.
Disebutkannya, yang sangat diperlukan sekali garis kejutan atau pita kejut saat kendaraan keluar masuk terowongan. Selain itu juga perlu dipasang rambu-rambu lalulintas lainnya, seperti penunjuk arah dan tanda pembatas antara jalan dan saluran. “Jalan mulai terowongan sebelah timur lurus dengan parit air (saluran depan terowongan), lampu penerangan dalam dan di luar terowongan juga belum ada, saat malam hari kawasan terowongan kembar itu gelap gulita, sehingga sering terjadi kecelakaan,” terang Muzakir.
PENULIS : FERIZAL HASAN (BIREUEN)