Israel Larang Kaum Kristiani Gaza Natalan ke Betlehem dan Yerusalem

Gaza, Acehherald.com – Umat Kristen di Jalur Gaza dilarang mengunjungi kota-kota suci seperti Betlehem dan Yerusalem untuk merayakan Natal tahun ini, kata pihak berwenang Israel, Kamis (12/12/2019) seperti dikutip dari Reuters. Namun mereka di izinkan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, tetapi tidak ke Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat, tempat yang banyak memiliki situs … Read more

Bethlehem, Kota Suci kaum Kristiani

Iklan Baris

Lensa Warga

Gaza, Acehherald.com – Umat Kristen di Jalur Gaza dilarang mengunjungi kota-kota suci seperti Betlehem dan Yerusalem untuk merayakan Natal tahun ini, kata pihak berwenang Israel, Kamis (12/12/2019) seperti dikutip dari Reuters.

Namun mereka di izinkan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, tetapi tidak ke Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat, tempat yang banyak memiliki situs suci bagi umat Kristen, kata seorang juru bicara penghubung militer Israel dengan Palestina.

Israel yang secara ketat membatasi pergerakan penduduk Gaza yang dikuasai Hamas.  Namun untuk akhir tahun ini, mereka membuka pintu ke luar negeri melalui Jembatan Allenby, yang merupakan perbatasan antara Israel dengan Yordania.

Jumlah pemeluk agama kristen di jalur Gaza, Palestina sendiri di perkirakan sekitar 1.000 orang, yang kebanyakan merupakan Kristen Ortodoks Yunani.



Keputusan tahun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya Israel memberikan izin bagi sekitar 700 orang untuk melakukan perjalanan ke Yerusalem, Betlehem, Nazareth dan kota-kota suci lainnya.

Menurut Gisha, sebuah kelompok hak asasi Israel, mengatakan larangan ini merujuk pada peraturan “Intensifikasi pembatasan akses yang memisahkan dua wilayah Palestina,” sebutnya.

Salah seorang penganut kristen mengatakan ia berharap Israel memberikan ijin agar ia dapat berkumpul dengan keluarganya di kota Ramallah, Tepi Barat.

“Setiap tahun saya berdoa, mereka memberi saya izin agar saya dapat merayakan Natal dan melihat keluarga saya,” kata Randa El-Amash, 50, sambil menambahkan, “Akan lebih menyenangkan untuk merayakan di Betlehem dan di Yerusalem.”

Para pemimpin Kristen di Yerusalem sendiri mengutuk langkah tersebut. Mereka meminta meminta pihak otoritas Israel untuk membatalkan aturan baru tersebut.

“Orang-orang lain di seluruh dunia diizinkan melakukan perjalanan ke Betlehem. Kami pikir orang-orang Kristen Gaza juga harus memiliki hak itu,” kata Wadie Abu Nassar, seorang penasihat pemimpin gereja setempat. (reuters)

Baca Juga:  Trump: Yahudi Amerika Serikat tak Suka Israel

 

Editor: Salim

Berita Terkini

Haba Nanggroe