Jumlah yang kabur dari penampungan makin bertambah
SIGLI – Lembaga internasional nasional yang menangani penyusup etnis Rohingya, IOM (international organisation migration) menyatakan komit untuk terus membantu penyusup etnis Rohingya yang kini telah ada di Aceh. Terhitung sejak Nopember 2023 hingga Februari 2023, sebanyak enam kapal penyusup Rhingya menerobos masuk Aceh, terutama Aceh Besar dan Pidie.
Sementara itu belasan penyusup itu kabur dari lokasi penampungan sementara, sehingga makin mengindikasikan mereka masuk jaringan human trafiking atau sejenisnya.
Penegasan IOM itu dilakukan melalui Imelda, selaku communication unit IOM Indonesia, Jumat (03/03/2023) kepada kontributor acehherald.com, Asnawi Ali.
Menurut Imelda, bantuan kemanusiaan IOM untuk pengungsi luar negeri di Aceh meliputi tempat tinggal, barang-barang non-makanan, perlindungan dan komunikasi risiko, kesehatan, kesehatan mental, dan dukungan psikososial.
Dalam koordinasi lanjutan dengan pemerintah, IOM baru-baru ini mengurangi perannya dalam penyediaan layanan air dan sanitasi karena keterbatasan dana untuk sektor ini. Sebagai bagian dari multi-pemangku kepentingan untuk bantuan kemanusiaan, IOM juga berkoordinasi dengan mitra-mitra lain untuk meningkatkan dukungan mereka pada sektor WASH guna memastikan bantuan yang sama dapat tetap dipertahankan.
IOM tetap berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan berkelanjutan bagi pengungsi Rohingya dan memuji semangat kemanusiaan yang terus berlanjut dari masyarakat lokal di Aceh yang secara terus menerus memberikan dukungan mereka kepada para pengungsi luar negeri dan secara aktif mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kemanusiaan.
IOM Indonesia saat ini membantu lebih dari 7.000 pengungsi di Indonesia dengan memberikan pelayanan dan bantuan yang komprehensif, termasuk akomodasi, perawatan kesehatan, dukungan kesehatan mental dan psikososial (MHPSS), pendidikan dan kebutuhan dasar.
IOM juga bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melawan perdagangan orang, memperkuat perlindungan bagi pekerja migran, memperkuat ketahanan dan kesiapsiagaan terhadap bencana, serta mendukung sistem manajemen perbatasan yang terintegrasi.
Bantuan kemanusiaan IOM untuk pengungsi Rohingya di Aceh didanai oleh European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations (ECHO) dan Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi (PRM) dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Penulis : Asnawi Ali (Sigli)