BANDA ACEH | ACEHHERALD – Investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di wilayah Aceh terjadi peningkatan 3.000 an investor atau mencapai 21.579 investor dari total 119.836 dibanding Maret 2022 di angka 18.033 investor dari total 88.090 investor.
“Dari jumlah peningkatan tersebut, saya melihat investasinya masih didominasi oleh para investor dari kalangan milenial yang berusia 18 sampai 25 tahun,” ujar Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Aceh Thasrif Murhadi, saat buka puasa dan silaturahmi bersama awak media di Kryad Muraya Hotel Kota Banda Aceh, Rabu (12/4).
Meski didominasi kaum milenial, namun jumlah investasi nya dibayangi tipis oleh kalangan berusia 31 hingga 40 tahunan. Dimana investasi nya mencapai 16.593 investor, sedangkan tahun lalu hanya berkutat jumlahnya 12.696 investor.
Thasrif mengatakan, untuk investor saham di Aceh mulai tahun 2022 dan 2023 terjadi perlambatan meski masih positif dikarenakan terkait efek tidak ada pembatasan pergerakan aktifitas pasca tidak lagi pandemi covid 19 sehingga investor mulai berbisnis secara real dan orang mulai terbagi aktifitas perekonomiannya.
Makanya tahun 2023 ini, menjadi tantangan bagi pihaknya untuk terus meningkatkan investasi. Diakuinya hingga Desember 2022 investor di Aceh itu tembus di angka 42.000 investor saham. Tapi total investasi modal di pasar saham mencapai 114.000 investor, baik reksadana dan obligasi.
Ia pun menambahkan, hingga Maret 2023 jumlah investor saham untuk saf rekening efek meningkat jumlahnya yang mencapai 60.993 investor. Sedangkan total investornya mencapai 119.836, sedangkan tahun 2022 di angka 88.090 investor.
“Dengan angka tersebut masih bisa dibilang positif, namun jika dibandingkan tahun 2020 dan 2021, pertumbuhannya emank luar biasa pesat dikarenakan pengaruh pandemi Covid-19 sehingga investor hanya bermain saham,” katanya lagi.
Kemudian, kata Thasrif yang membahas seputar investasi yang kali ini dari kalangan usia 26-30 tahun sebanyak 14.692 investor, sedangkan tahun 2022 mencapai 10.940 investor. Lalu usia 41 hingga 100 dengan jumlah investor mencapai 7.986 dan tahun sebelumnya di angka 5.849 investor.
Diakunya tingginya investor saham dari milenial itu karena memang mereka lebih terbuka dengan teknologi, serta minat investasi yang tinggi berkat pemahaman yang mereka terima.
Sebelum mengakhiri acara silaturahmi yang terbungkus dengan berbuka puasa pihak bursa efek Indonesia Aceh dengan awak media, Kepala Perwakilan BEI untuk Aceh mengucapkan terimakasihnya atas pertemuan tersebut dan ia pun meminta untuk digelar kegiatan lainnya setelah puasa Ramadhan sekadar ngopi bareng, sehingga komunikasi terus terjalin.