Ini Kehebatan Roket Canggih Iran Jenis Baru, Zolzanah

  TEL AVIV | ACEH HERALD – Iran mengumumkan telah menguji coba peluncuran roket pembawa satelit, Senin (1/2) lalu. Forbes melaporkan, roket itu dapat membawa hulu ledak nuklir. Sementara, media Barat lain mengindikasikan, peluncuran itu dilakukan ketika pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Joe Biden tengah membahas kesepakatan nuklir dengan Iran. Peluncuran roket pembawa satelit ini … Read more

epa04682489 A handout photograph made available by NASA showing the Soyuz TMA-16M spacecraft as it launches to the International Space Station with Expedition 43 NASA Astronaut Scott Kelly, Russian Cosmonauts Mikhail Kornienko, and Gennady Padalka of the Russian Federal Space Agency (Roscosmos) onboard from the Baikonur Cosmodrome in Kazakhstan, 28 March 2015. As the one-year crew, Kelly and Kornienko will return to Earth on Soyuz TMA-18M in March 2016. EPA/BILL INGALLS / NASA / HANDOUT MANDATORY CREDIT HANDOUT EDITORIAL USE ONLY

Iklan Baris

Lensa Warga

 

FOTO ILUSTRASI

TEL AVIV | ACEH HERALD – Iran mengumumkan telah menguji coba peluncuran roket pembawa satelit, Senin (1/2) lalu. Forbes melaporkan, roket itu dapat membawa hulu ledak nuklir.
Sementara, media Barat lain mengindikasikan, peluncuran itu dilakukan ketika pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Joe Biden tengah membahas kesepakatan nuklir dengan Iran.

Peluncuran roket pembawa satelit ini menandakan kekuatan program rudal Iran kepada AS dan juga berpotensi mengancam Israel. “Ini perkembangan yang penting,” ujar Tal Inbar, Kepala Pusat Penelitian UAV di Fisher Institute for Air and Space Strategic Studies hingga 2019.

Tal Inbar adalah analis independen untuk rudal, UAV, dan luar angkasa. Dia sering meliput teknologi rudal baru Iran. Dalam peluncuran ini, menurut dia, Iran memperkenalkan kendaraan peluncuran yang benar-benar baru.

“Kami mengetahuinya dari sumber Iran lebih dari setahun yang lalu, dan itu ditembakkan dan diluncurkan tanpa satelit sebagai uji terbang, dan itu adalah kendaraan peluncuran tiga tahap,” ujar Inbar dikutip laman The Jerusalem Post, Kamis (4/2).

Roket pembawa satelit hybrid dinamakan Zoljanah untuk pengujian suborbital. Yang menarik, tahap pertama dan kedua dari roket tersebut menggunakan bahan bakar padat. Benda itu berukuran 1,5 meter dengan diameter dan ini roket padat terbesar di gudang senjata Iran. “Roket atau SLV (Satellite Launch Vehicle) adalah perkembangan baru,” kata Inbar.

Peluncuran baru oleh Iran terjadi di tengah pemberitaan tentang ancaman Iran, termasuk ke Israel, serta diskusi seputar Washington yang hendak bergabung kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015. Ada indikasi yang menunjukkan bahwa Washington ragu sebelum tunduk pada tuntutan Iran.

Sementara itu, Israel telah mengingatkan Iran tentang ambisi senjata nuklirnya yang berkelanjutan. Iran telah memperingatkan Israel untuk tidak menyerang.
“Ini bukan hanya uji coba terbang asli dari kendaraan satelit, tetapi juga sinyal ke AS, Eropa, dan Israel,” kata Inbar.

Baca Juga:  Depan Pendopo Ada Semak, Dekat Taman Ada Tumukan Sampah

Pertanyaan besarnya, apakah alat itu berpotensi sebagai kendaraan peluncuran satelit atau malah bisa membawa rudal? Inbar bertanya-tanya, ini bukan ICBM (rudal balistik antarbenua), tetapi bisa menghasilkan bahan peledak tinggi beberapa ribu kilometer.

 

sumber Republika.co.id

Berita Terkini

Haba Nanggroe