Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi serta diiringi angin kencang, sejumlah kawasan di Bener Meriah mengalami Longsor. Foto di atas adalah longsor di Samarkilang yang membuat akses Jalan Samarkilang putus total (Dok. Foto Ist)[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

Terparah Gampong Samarkilang

REDELONG | ACEH HERALD

AKIBAT diguyur hujan dengan intensitas tinggi serta diiringi angin kencang, yang terjadi Minggu (22/11) malam,  sejumlah kawasan di Kabupaten Bener Meriah mengalami longsor.

Longsor terparah terjadi Kecamatan Syiah Utama, yang menyebabkan terputusnya jalan lintas menuju Samarkilang.

Kepada Aceh Herald, Camat Syiah Utama Mustaqim menyebut, longsor dan tumbangnya pohon besar di jalan lintas itu terjadi pada Minggu malam. “Kami bersama warga hanya bisa berupaya melakukan pemotongan terhadap pohon tumbang yang menutupi badan jalan serta membersihkan material longsoran,” ujar Mustaqim, Senin (23/11/20).

Menurut keterangan Mustaqim, ada dua titik longsor di lintas tersebut, sehingga dapat dipastikan akses menuju dan dari Samarkilang putus total.

Masih menurut Camat Sysh  Utama, dua titik longsor tersebut berada di Tembolon dan Genting Keken Kampung Blang Panu.

Disamping terputus akses jalan di kawasan tersebut, musibah longsor juga mengakibatkan aliran listrik di beberapa gampong dalam kawasan tersebut padam.

Terkait hal ini, Mustaqim mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Bener Meriah.

Plt Kepala BPBD Bener Meriah Safriadi kepada Aceh Herald mengatakan, longsor yang diakibatkan hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan penghasil komoditi pertanian ini, tidak hanya terjadi di lintasan Samarkilang saja.

Melainkan ada empat titik longsor yang terjadi di Bener Meriah, yaitu Kampung Sedie Jadi, Kecamatan Bukit, Kampung Tenge Besi, Kecamatan Gajah Putih, dan Tembolon serta Blang Panu, di Kecamatan Syiah Utama. “Kita sedang menangani empat titik musibah longsor tersebut, kepada masyarakat agar dihimbau agar selalu waspada, melihat kondisi cura hujan dengan intensitas tinggi serta diringi angin kencang masih terjadi,” terang Sapriadi.(*)

PENULIS     :     ROBBY