Harimau Sumatera di Simpali Akhirnya Masuk Perangkap BKSDA

TAPAKTUAN | ACEHHERALD.com – Seekor harimau betina yang nyaris memangsa dua petani Simpali Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan, pekan lalu, kini berhasil dievakuasi tim BKSDA Aceh ke Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah-I Tapaktuan di Desa Lhoek Bengkuang. Keterangan yang dihimpun AcehHerald.com, Minggu (5/2/2023) menyebutkan harimau berjenis kelamin betina tersebut, sebelum dievakuali ke Lhok … Read more

seekor harimau dievakuasi ke Lhok Bengkuang. Foto Liputan Rakyat

Iklan Baris

Lensa Warga

TAPAKTUAN | ACEHHERALD.comSeekor harimau betina yang nyaris memangsa dua petani Simpali Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan, pekan lalu, kini berhasil dievakuasi  tim BKSDA Aceh ke Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah-I Tapaktuan di Desa Lhoek Bengkuang.

Keterangan yang dihimpun AcehHerald.com, Minggu (5/2/2023) menyebutkan harimau berjenis kelamin betina tersebut, sebelum dievakuali ke Lhok bengkuang terlebih dahulu masuk perangkap yang dipasang BKSDA Aceh di kawasan hutan Desa Simpali.

Harimau dengan kondisi sedikit terluka diduga akibat terkena benda tajam, setelah masuk perangkap, didukung personel TNI – Polri, kemudian tim BKSDA Aceh langsung mengevakuasi sang ‘nenek” tersebut lewat jalur sungai menuju dermaga Jambur Teka Desa Lawe Melang, Sabtu (4/2/2023).

Namun, dalam evakuasi tersebut, tim sempat kewalahan menghadapi kerumunan warga saat harimau dipindahkan dari perahu ke mobil bak terbuka untuk dibawa ke Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah-I Tapaktuan di Desa Lhoek Bengkuang.

Saat ini, satwa langka tersebut sudah berada di ruang isolasi BPTN Tapaktuan untuk diobservasi sambil menunggu pihak kedokteran hewan BKSDA Aceh dan FKL tiba dari Banda Aceh.

Atas keberhasilan penangkapan dan evakuasi tersebut, Camat Kluet Tengah, Mukhlis Anwar menyampaikan terimakasih kepada pihak BKSDA Aceh yang bertindak sigap hingga bisa dalam proses penanganan harimau di kecamatan tersebut.

Seekor saat berada dalam perangkap BKSDA Aceh. Foto Zulfan

”Bupati Aceh Selatan menyampaikan terimakasih kepada BKSDA Aceh, WCS, FKL dan semua pihak yang telah membantu menangani konflik satwa ini di Kluet Tengah, semoga hal ini tidak terulang lagi,” kata camat Mukhlis Anwar, Ahad (5/2/2023).

Mukhlis melanjutkan, terjadinya konflik harimau atau gajah harus disikapi dengan baik dan perlu saling memahami apa yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.

Baca Juga:  ISAD: Jangan Aneh-Aneh, Syari’at Islam di Aceh Bukan Barang Murah

” Sejak lama masyarakat kita hidup berdampingan dengan satwa harimau atau gajah, hiduplah saling menjaga agar aman dan tentram,” ucapnya.

Dua Petani Simpali

Sebelumnya seperti dilaporkan Kapolres Aceh, AKBP Suryandaru, dua petani Aceh Selatan sempat diserang Harimau Sumatera, di Simpali Kecamatan Kluet Tengah, Rabu (1/2/2023). Kedua petani tersebut adalah, Amrizal (65) dan Habibi (29) warga Gampong Ladang Teungoh, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan.

Akibat diterkam binatang buas yang dilindungi tersebut, kedua petani tersebut terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit setempat.

Kapolres Aceh Selatan AKBP Suryandaru SIK melalui Kapolsek Kluet Tegah Iptu Marwazi Lubis mengatakan, kedua petani diserang harimau saat berada di pondok kebunnya dalam kawasan hutan Simpali Kluet Tengah.

“Kedua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Kluet Tengah untuk mendapatkan penanganan medis, salah satu dari dua korban, Habib (29). Sebab luka-luka yang dialami serius akibat serangan tersebut dan dinyatakan dalam kondisi kritis”, ucapnya. (zulfan)

Berita Terkini

Haba Nanggroe