
Acehherald.com — Pencurian data yang sedang marak di dunia maya belakangan ini, mencemaskan banyak orang. Sekelompok hacker ShinyHunters diketahui berhasil mencuri sejumlah data dari beragam platform. Untuk Indonesia sendiri dua perusahaan digital diketahui berhasil dibobol oleh mereka yaitu Tokopedia dan Bhineka.com.
ZDNet, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang keamanan digital menyatakan bahwa kelompok hacker ShinyHunters ini awalnya membocorkan 15 juta catatan pengguna secara gratis, namun kemudian menjual seluruh database Tokopedia yang terdiri dari 91 juta dan membandrolnya seharga $ 5.000 atau sekitar 75 juta rupiah.
Mereka juga menyebutkan sejumlah perusahaan lain yang telah berhasil di retas. Antaralain:
- Aplikasi kencan online Zoosk (30 juta catatan pengguna)
- Layanan cetak Buku Obrolan (15 juta catatan pengguna)
- Platform mode Korea Selatan, SocialShare (6 juta catatan pengguna)
- Layanan pengiriman makanan, Home Chef (8 juta catatan pengguna)
- Pasar online Minted (5 juta catatan pengguna)
- Surat kabar online Chronicle of Higher Education (3 juta catatan pengguna)
- Majalah furnitur Korea Selatan, GGuMim (2 juta catatan pengguna)
- Majalah kesehatan Mindful (2 juta catatan pengguna)
- Bhinneka, toko daring Indonesia (1,2 juta catatan pengguna)
- Surat kabar StarTribune AS (1 juta catatan pengguna)
Total data tersebut mencapai 73,2 juta catatan pengguna dan dijual senilai $ 18.000 USD, dengan setiap data dijual terpisah.

ZDNet yang menerima sejumlah sampel beberapa database yang dicuri, dan telah melakukan verifikasi menyatakan bahwa database tersebut merupakan catatan pengguna yang sah dari beberapa aplikasi.
Beberapa ahli securitas menyatakan kelompok ShinyHunters kemungkinan memiliki hubungan dengan Gnosticplayers, kelompok peretas yang aktif tahun lalu, dan yang menjual lebih dari satu miliar kredensial pengguna di pasar web gelap, karena beroperasi dengan pola yang hampir identik. (Zdn)
Editor: Salim