Gubernur Jadi Keynote Speaker Bahas Revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah Aceh

  BANDA ACEH | ACEHHERALD.com– Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mengatakan sinergitas semua pihak termasuk peran serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di sektor lingkungan sangat berpengaruh bagi pemerintahan dalam mendukung pembangunan di Aceh. Hal itu ia sampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Pelaksanaan Revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Aceh, di Hotel … Read more

Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, saat menjadi Keynote Speaker pada kegiatan Pelaksanaan Revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Aceh, di Hotel Oasis, Banda Aceh, Selasa, (27/12/2022).

Iklan Baris

Lensa Warga

 

BANDA ACEH | ACEHHERALD.com– Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mengatakan sinergitas semua pihak termasuk peran serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di sektor lingkungan sangat berpengaruh bagi pemerintahan dalam mendukung pembangunan di Aceh.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Pelaksanaan Revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Aceh, di Hotel Oasis, Selasa, 27 Desember 2022.

“Peran bapak ibu (LSM) sangat berpengaruh bagi pemerintahan dalam mendukung pembangunan di Aceh mulai saat ini hingga masa depan. Jadi berikan pengabdian terbaik bagi bangsa,” kata Achmad Marzuki dalam pertemuan itu.

Ia menerangkan, ada banyak hal yang harus dirapikan dengan teliti dan tidak sembarangan dalam melakukan beberapa penyesuaian dan terobosan terkait pelaksanaan penataan ruang di Aceh. Seperti dalam perencanaan perlu dilakukan revisi RTRW dalam konteks pengendalian pemanfaatan ruang, untuk kegiatan perizinan pelaksanaan kesesuaian kegiatan.

“Saya saat ini juga ingin memperbaiki tentang tambang rakyat. Kita bisa belajar dari Blora, di sana sudah ada BUMD, sehingga tambang rakyat bisa ikut bekerja sama dengan Pertamina. Saya dorong bagaimana BUMD itu jalan. Rakyat dapat hak di situ namun mereka juga tidak merusak lingkungan dan juga tidak membahayakan,” kata Marzuki.

Lebih lanjut terangnya, permasalahan lingkungan lainya seperti tambang emas ilegal juga harus diperhatikan dan terus diberi pemahaman bahwa pengolahan emas yang tidak sesuai standar akan membahayakan lingkungan sekitar, seperti tercemar sungai akibat penggunaan merkuri.

“Tentunya ini semua harus dilakukan pelan-pelan dan memang membutuhkan proses,” katanya.

Karena itu ia meminta semua pihak baik itu pemerintah dan LSM lingkungan maupun sektor lainya agar saling menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik agar kegiatan penataan ruang di Aceh dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta mendapatkan hasil yang maksimal.

Baca Juga:  Hubungan Pendek ‘Cok Kulkas’ Sambar Bensin, Tiga Keudee Ludes Terpanggang

“LSM harus kerja sama-sama jaga Aceh ini, agar Aceh tumbuh dan maju lebih baik,” pungkasnya.

Berita Terkini

Haba Nanggroe