
BANDA ACEH | ACEH HERALD–
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menerima sebanyak 67 alumni Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Jumat (24/9/2021).
Pada kesempatan itu, Nova mengingatkan loyalitas pada keluarga berakhir saat loyalitas terhadap negara dimulai. “Begitulah gambaran betapa besar dan beratnya tanggungjawab seorang abdi negara,” kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam pengarahan terhadap Lulusan IPDN Angkatan 28 tahun 2021, di Restauran Meuligoe Gubernur Aceh, Jumat (24/9/2021).
“Loyalitas pada keluarga berakhir saat loyalitas pada negara dimulai. Aceh adalah daerah khusus, mengabdi di sini jauh lebih keras dibandingkan dengan wilayah lain. Dibutuhkan tekad, kemauan, usaha yang kuat disertai doa. Siapkan mental hati dan pikiran. Jika ada kendala mengadulah kepada Allah. Insya Allah jalan akan dibukakan oleh sang Maha Kuasa,” ujar Nova berpesan.
Gubernur mengingatkan, kehadiran Pamong Praja Muda alumni IPDN angkatan ke-28 saat ini, merupakan awal dari pengabdian panjang untuk berbakti kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk itu, Nova mengingatkan agar amanah yang diberikan ini dapat dijalankan dengan baik, sehingga para Praja Muda angkatan ke-28 dapat menjadi motor bagi spirit untuk menjalankan perubahan yang lebih baik di Aceh.
“Anak-anakku sekalian, hari-hari awal kalian sebagai abdi negara sangat menentukan hari-hari akhir kalian semua kala purna tugas nantinya. Oleh karena itu, jalankanlah segala sesuatu sesuai ketentuan, sesuai peraturan perundangan dan sesuai dengan korsa Pegawai Negeri Sipil,” pesannya.
Dalam kesempatan itu Nova di era sekarang ini sangat dibutuhkan orang-orang yang bisa menjadi teladan bagi semangat cinta tanah air bangsa dan agama. Cinta Tanah Air yang dimaksud bukan hanya siap membangun bangsa agar lebih maju.
“Akan tetapi lebih dari itu, setiap kita dituntut menjadi sosok yang jujur dalam berkarya, patuh kepada hukum, disiplin, pekerja keras dan istiqamah,” kata Nova berpesan.
Gubernur menegaskan, hal inilah yang selalu didengungkan dan lakukan Pemerintah Aceh melalui Gerakan Bersih, Rapi, Elok dan Hijau (Bereh).
“Banyak yang mengolok-olok, membully dan menistakan gerakan ini. Tapi, anak-anakku sekalian, di balik Gerakan Bereh ini, ada upaya untuk membangun jiwa dan kepribadian masyarakat yang dimulai dari para ASN. Saya mengimbau adik-adik mampu hadir sebagai tulang punggung bagi upaya pembenahan ASN untuk kembali pada kepribadian, etos dan kembali pada karakteristik Islami yang diajarkan Rasulullah,” kata Gubernur.
Gubernur juga mengingatkan, para Pamong Praja Muda Alumni IPDN adalah sosok yang diharapkan menjadi contoh bagi semangat perubahan tersebut.
Dikatakan, selama 4 tahun menjalani pendidikan di IPDN, tentunya para praja cukup memahami kondisi bangsa dan langkah-langkah perubahan yang mesti dilakukan.
Untuk itu, Gubernur mengimbau agar para praja yang mulai hari ini bertugas di Aceh, menjadi sosok yang mengenal Aceh dengan baik. Siap menjadi pamong praja yang mencintai rakyat, mau bergotong royong bersama rakyat, serta siap melayani rakyat dan mampu menjadi pemicu semangat bagi terciptanya Pemerintahan yang bersih, adil dan melayani sesuai visi misi Pemerintah Aceh.
Untuk diketahui bersama, hari ini sebanyak 67 Alumni IPDN angkatan ke-28 tahun 2021 berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Dalam Negeri, yang diperintahkan melaksanakan orientasi tugas di Aceh sampai dengan ditetapkannya Keputusan Penugasan/Penempatan sesuai ketentuan Peraturan Perundang- undangan.
Gubernur mengingatkan, sesuai Program Nawacita Presiden RI, khususnya poin ketiga, yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, maka penempatan para praja di Aceh mempertimbangkan beberapa hal, yaitu Dukungan kepada Pemerintah Daerah di wilayah Kawasan Perbatasan, Rasio jumlah Praja IPDN dari setiap daerah Provinsi, Kebutuhan bagi dukungan pelaksanaan tugas khusus tertentu dari kementerian, dan Kondisi sosial kultural masyarakat.
Dengan mempertimbangkan 4 hal tersebut, maka dari 67 praja ini, sebanyak 20 orang diantaranya ditempatkan di Pemerintah Aceh, sedangkan 47 lainnya disebar di berbagai kabupaten/ kota di Aceh. Yang terbanyak di Pemerintah Kota Langsa 7 orang, sedangkan di kabupaten/kota lainnya rata-rata 2-3 orang. “Di manapun ditempatkan, yang jelas pengabdian adalah yang utama. Tunjukkanlah keteladanan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sehingga Saudara-Saudari menjadi contoh bagi perbaikan di lembaga publik tempat adik-adik mengabdi nanti. Sekali lagi saya berpesan, Pejabat politik datang dan pergi, kalianlah yang akan menjaga negara, jangan pernah diam jika ada penyimpangan. Segera laporkan sesuai mekanisme yang ada,” pungkas Gubernur.
Kegiatan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat ini dihadiri oleh Kepala BKN regional XIII Ojak Murdani, Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar AP, Kepala Badan Kepegawaian Aceh Abdul Qahar, Kepala Biro Umum Setda Aceh Akmil Husein, Kepala Biro Organisasi Danil Arca, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto.