SIGLI I ACEHHERALD.com-

PROTES dan pernyataan keprihatinan terhadap kebijakan skors Musda Golkar Pidie, hingga kini terus bergulir. Setelah disuarakan oleh sesepuh Golkar Pidie, Yusuf Ishaq, kali ini giliran Forum Pengurus Kecamatan (PK) Golkar di Pidie,menyuarakan protes. Mereka menilai ada dugaan relayasa politik, hingga penundaan itu seperti dipaksakan dan tidak ditanyakan pada floor secara menyeluruh kala itu.

Pernyataan protes itu mengemuka, Jumat (28/08/2020) malam, ketika jajaran PK Golkar Pidie melakukan pertemuan serta konsolidasi di Wisma Anugerah di Kota Sigli. Puluhan orang tampak hadir dalam forum tersebut. “Sangat disayangkan ini terjadi di Partai yang sudah sangat matang dalam berkiprah dan menjunjung tinggi demokrasi,” ujar Fahmi, ketua Forum PK  Golkar Kabupaten Pidie.

Katanya, sesuai dengan kesepakatan Forum PK, mereka akan mengawal terus proses selama skors Musda berlangsung hingga skors itu dicabut. Bahkan pihak forum PK secara berani mensinyalir adanya upaya skors itu sebagai sebuah pemaksaan kehendak hingga menecederai AD/ART.

Secara terbuka disebutkan, sebenarnya masih banyak keputusan partai yang akan ditelurkan dalam Musda yang diskors tersebut, termasuk sikap politik Golkar Pidie di ajang Pilkada Aceh tahun 2022. “Apa boleh buat tak bisa kita putuskan, karena Musda diskor dan terkesan untuk memuluskan pihak pihak tertentu,” seperti terungkap dalam pertemuan non formal jajaran PK Golkar Pidie tersebut.

Forum itu sepakat agar elektabilitas Golkar di Pidie terus membaik. Namun dengan lakon yang ditunjukkan dalam Musda, maka harapan itu justru akan terwujud sebaliknya, karena secara langsung bisa mencederai soliditas dan elektabilitas Golkar itu sendiri.

Seperti diketahui, Musda Golkar Pidie medio pekan ini diskor selama sebulan, hanya gara gara ada interupsi tentang sinyalemen dukungan ganda. Pihak DPD I Golkar Aceh menyatakan skors itu karena kelengkapan administrasi harus dituntaskan. Sementara banyak kalangan menilai penundaan itu karena sinyalemen upaya pemaksaan untuk figur tertentu dalam suksesi partai tingkat kabupaten tersebut.

PENULIS               : NURDINSYAM