
BANDA ACEH | ACEH HERALD.com—
Aneka sajian kopi dan kuliner Aceh yang “dipentaskan’ dalam Festival Kopi Kutaraja 2022 yang digelar selama tiga hari di Taman Budaya, Banda Aceh, resmi ditutup pada Jumat malam, 25 Maret 2022. Sejumlah kenangan dan kenikmatan yang disuguhkan dalam kopi yang dihidang di halaman depan Taman Budaya kembali mengiang bagi para penikmat kopi Aceh.
Sebab, pada festival tahunan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh itu menghadirkan barista,, chief terbaik dari berbagai daerah di 23 Kabupaten/Kota di Tanah Rencong. Sedangkan penikmat kopi juga dari berbagai kalangan, termasuk di antara para dokter dan dokter spesialis yang datang dari 33 provinsi di Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin, mengaku sangat puas atas pelayanan dan penyelenggaraan Festival Kopi Kutaraja 2022, dan mereka patut mendapat hadiah dan penghargaan dari Pemerintah Aceh.
Karena itu, pada malam penutupan, Kadis Budpar Aceh Jamaluddin sekaligus menyerahkan hadiah kepada peserta yang berhasil meraih juara dalam berbagai kategori pada event tersebut.
Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin mengatakan, Festival Kopi Kutaraja kali ini berbeda dengan event-event serupa yang digelar pada tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, tambahnya, pada acara yang sudah masuk 101 kalender event pariwisata Aceh tahun 2022 ini, mereka yang hadir dan menyeruput kopi tidak hanya warga Banda Aceh dan wisatawan lokal, tapi juga dikunjungi oleh peserta Mukatamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXXI yang berlangsung di Banda Aceh.
“Tentunya festival ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini festival ini didatangi oleh peserta Muktamar IDI. Pesertanya itu dari seluruh Indonesia, ini patut kita apresiasi,” kata Jamaluddin.
Para dokter yang hadir ke Taman Budaya, mereka tidak sekadar untuk meminum kopi khas Aceh dengan cita rasa kelas dunia. Tapi, mereka “berlatih” sebagai barista dengan menyaring sendiri kopi Arabica Gayo yang terkenal ke seantero dunia.
Pagelaran Festival Kopi Kutaraja ini berdampak langsung pada 25 stan UMKM yang bergerak dalam industri kopi dan kuliner yang ada di seluruh Aceh.

“Terima kasih kepada partisipan Festival Kopi Kutaraja yang telah menyukseskan acara ini. Apalagi peserta bukan hanya berasal dari Banda Aceh saja, melainkan dari Gayo Lues, Aceh Jaya hingga Meulaboh,” ucapnya.
Jamaluddin mengatakan, event tersebut terasa hidup dengan adanya semangat peserta UMKM yang kuat, untuk sama-sama berjuang demi mengembalikan eksistensi industri usaha warung kopi di Aceh lewat festival ini.
“Pelaksanaan kegiatan yang telah diselenggarakan selama 3 hari ini, terlaksana dengan baik dan menghasilkan sebuah suguhan yang mampu memberikan nuansa edukasi dan hiburan kepada masyarakat dan para tamu undangan,” kata Jamaluddin.
Selain itu, lanjut Jamaluddin, banyak peserta Muktamar IDI berasal dari luar Aceh yang menyampaikan kepadanya, bahwa kegiatan Festival Kopi Kutaraja berlangsung sangat luar biasa dan membuat mereka terkesan dengan cara pelayanan yang diberikan.
“Mereka mengucapkan terima kasih kepada kita semua, khususnya kepada pengisi acara dan para tenant, yang memberikan pelayanan terbaik, dari hiburan hingga sajian makanan,” katanya.

Dalam festival itu juga diadakan perlombaan, di antaranya kategori Cupping Competition, juara pertama diraih oleh Nopal, juara kedua Bobby dan peringkat ketiga Nopri.
Sementara untuk kompetisi Food Fotoghraphy Contes, untuk juara pertama diraih oleh akun instagram Mughnie Muhammad, juara dua Image Shake dan ketiga Rachmad Dermawan.
Kemudian untuk kategori Meet The Barista diraih oleh Kalaberdua, juara dua Gayo Best, ketiga Portugis Coffee, dan juara favorit diraih oleh Kupi Khop. []