
TANGERANG l ACEH HERALD
SEBAGAI warga Aceh dan rakyat Indonesia, tentu punya harapan yang sangat besar dengan turunnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Aceh, dalam rangka mengusut sejumlah dugaan kasus korupsi di Serambi Mekkah. “Penting bagi KPK mendapat kepercayaan dari rakyat Aceh, semoga kepercayaan ini bisa membuahkan hasil manis,” kata Tarmizi Age, Eks GAM Denmark yang kini sedang berada di Tangerang, Banten, dalam rilisnya kepada Acehherald.com, Kamis (4/11/2021).
Dikatakan Tarmizi Age yang akrab disapa Mukarram, masih banyak rakyat Aceh yang hidup susah, lapangan kerja sangat sempit, triliunan anggaran untuk Aceh bahkan dana Otonomi khusus (Otsus) yang cukup banyak seakan lenyap di telan bumi. “Aceh miskin di Sumatera, kemana dana itu semua, KPK harus bantu rakyat Aceh untuk menemukan mafia koruptornya,” pinta Mukarram.
Pria asal Aleu Sijuek Peudada, Bireuen yang akrab disapa Al Mukarram ini menegaskan, perjuangan GAM yang telah melahirkan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki pada 2005 lalu antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), bukan milik para koruptor yang terus menerus membuat Aceh miskin.
Kata Mukarram, mafia koruptor adalah penjahat tersembunyi di Aceh, KPK harus kandangi kawanan perampok uang rakyat tersebut. Aceh sampai kiamat akan miskin kalau jamaah korupsi masih bergentayangan di Serambi Mekkah.
Dikatakan Mantan Ketua Komite Monitoring Perdamaian dan Demokrasi (KMPD) Perwakilan Aceh di Eropa itu, ada dua hal yang sangat dirasakan rakyat Aceh selalu bertolak belakang, yang pertama KPK belum umumkan siapa sebenarnya tikus besar penilep uang rakyat Aceh, dan yang kedua kenapa Aceh bisa miskin padahal dana Aceh melimpah ruah sampai triliunan rupiah, bukankah ini karena ulah para mafia korupsi, KPK harus bantu Aceh, harap Age.
PENULIS : FERIZAL HASAN