BANDA ACEH | ACEHHERALD.com – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang dihelat setiap 5 (lima) tahun sekali itu selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Aceh, dimana momen PKA menjadi kesempatan masyarakat Aceh untuk menyaksikan sajian kearifan lokal yang ditunjukkan oleh Pemerintah Aceh.
Momentum akbar tersebut tentunya memiliki support dana yang besar, namun apakah dana tersebut sudah mengakomodir kebutuhan dasarnya?
Sejak dimulainya pembukaan PKA ke-8 pada tanggal 4 November 2023 (malam), beberapa pengunjung PKA ke-8 itu ternyata dikeluhkan dengan fasilitas dan sarana toilet dan air bersih yang tidak berfungsi sama sekali.
Irwan yang merupakan pengunjung dari daerah mengatakan, “kami dari daerah sangat kecewa dengan fasilitas toilet yang disediakan, sudah jorok tidak berfungsi pula lagi”.
“kami lihat banyak pintu toilet terkunci, kran air diwastafel tidak hidup, sampah berserakan”, keluhnya, ke awak Acehherald.com, Senin (6/11/2023).
Dikatakannya juga ia kesulitan mencari toilet, numpang pun ke toilet anjungan kabupaten harus antri karena cuma tersedia untuk satu orang.
Irwan menuturkan, untuk kegiatan sekaliber PKA ini harusnya kebutuhan dasar ini sudah teratasi dari awal.
Satu lagi warga Kota Banda Aceh yang tidak ingin disebutkan namanya mengeluhkan hal yang sama. Saat pembukaan Sabtu kemarin, ia mengambil wudhuk di mushala Taman Sulthanah Safiatuddin, namun air nya bau dan ia pun berasa muntah dikarenakan bau yang tidak sedap. Walhasil ia pun Salat Magrib ke Mesjid terdekat.
Dikatakannya lagi, bukan hanya saat PKA ini toiletnya tidak berfungsi, namun di acara -acara sebelumnya pun begitu.
Dan ia pun mengimbau agar pemerintah Aceh sebagai pengelola taman untuk memperhatikan hal ini.
Dari amatan Acehherald.com, diketahui posisi toilet tersebut berada di depan Anjungan Kabupaten Aceh Singkil, dan benar toilet tersebut tidak berfungsi sama sekali.
Laporan: Andika Ichsan
