DIPA Belum Diteken, Disperindag Gelar Pasar Murah

"Langkah percepatan ini semata mata untuk membantu rakyat terhadap gejolak kenaikan harga beras, serta beberapa mata barang pokok lainnya. Kita melakukan langkah cepat yang terukur tentunya, dan rakyat akan sangat terbantu," tandas Baong.
Ir Muhammad Tanwier MM

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Menyikapi harga beras yang mulai merangkak naik di Aceh, serta kebutuhan masyarakat yang makin tinggi jelang Bulan Ramadhan, Disperindag Aceh, kembali akan melakukan kegiatan Pangan Murah di seluruh Aceh. “Kami segera melakukan perhelatan Pangan Murah itu, dan diupayakan mulai sebelum Bulan Ramadhan, sebagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, di tengah kondisi daya beli masyarakat yang cenderung menurun,” kata Kadis Perindag Aceh, Ir Muhamad Tanwier MM, Jumat (24/02/2024) lalu.

Menurut pria yang akrab disapa Baong itu, untuk tahap perdana, diplot anggaran Rp 1 miliar untuk pelaksanaan Pasar Murah tersebut. Dana itu ditujukan untuk menalangi subsidi Pemerintah Aceh terhadap operasi pasar beras. “Beras yang kita berikan adalah kualitas premium, dengan subsidi Rp 3000 per kilogram, dengan total jumlah sekitar 33,3 ton di seluruh Aceh,” kata Baong.

Baong mengaku telah meminta izin dari Pj Gubernur Aceh untuk melakukan tindakan Operasi Pasar dimaksud. Dengan konsideran, membantu rakyat menghadapi kenaikan harga beras yang signifikan.

Diakui, hingga saat ini belum turun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBA, karena belum diteken oleh pihak legislatif. Namun Baong dengan seizin Pj Gubernur mengambil kebijakan taktis, demi rakyat. Terutama menahan gejolak harga beras menjelang Bulan Ramadhan yang hanya menghitung hari.

Ditambahkan, pelaksanaan Pasar Murah itu rencananya dilakukan di 23 kabuoaten/kota di Aceh. Dengan menempatkan beras di titik titik tertentu yang akan disosialisasikan ke masyarakat. Selain itu juga dengan melibatkan Bumdes gampong setempat, sehingga warga tak perlu jauh jauh ke pasar atau pusat kecamatan untuk menikmati beras murah. “Kita gandeng Bulog untuk Operasi Pasar beras itu. Nantinya Bulog yang mengeluarkan beras dari gudangnya di daerah untuk dipasarkan pada titik yng telah ditentukan dengan harga subsidi,” tutur Baong.

Baca Juga:  Tiga Warga Pidie Jaya Sembuh dari Covid-19, Kasus Konfirmasi Baru 38 Orang

Dengan pola kerjasama tersebut, Disperindag akan membayar ke Bulog, seusai Pasar Murah, Atau saat Bulog mengajukan klaim. Dalam psosisi itu diperkirakan DIPA telah turun, hingga bisa dibayarkan segera. “Langkah percepatan ini semata mata untuk membantu rakyat terhadap gejolak kenaikan harga beras, serta beberapa mata barang pokok lainnya. Kita melakukan langkah cepat yang terukur tentunya, dan rakyat akan sangat terbantu,” tandas Baong.

Asumsi yang digunakan adalah memberikan subsidi Rp. 3.000/kg utk beras premium Bulog yang memiliki harga satuan Rp. 14.700/kg saat ini. Pasar murah itu direncanakan akan dilaksanakan di 23 kab/kota selama 1 bulan penuh.

Selain itu direncanakan, aksi Pasar Murah akan berlanjut selama tahun 2024, namun pihak Disperindag Aceh disebut sebut terkendala dengan Dana Operasional.

Kata Kunci (Tags):
beras subsidi, beras bulog, operasi pasar, muhammad tanwier

Berita Terkini

Haba Nanggroe