Seorang teman asli warga Medan menyebutkan tak cukup waktu tiga atau lima hari hanya untuk mengelilingi Danau Toba. Apalagi dilihat dari sudut pandang manapun Danau Toba memang selalu menyuguhkan pesona keindahannya. Salah satunya ialah Geosite Sipinsur.
Destinasi wisata satu ini menjanjikan keindahan panorama alam pegunungan dengan barisan pohon pinus dan air danau bening sebening kaca plus pemandangan perbukitan Pulau Samosir dan perpaduan indahnya gumpalan awan putih.
Tentu keindahan yang terlihat oleh wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara ini ternyata asal muasalnya dari tiga kali erupsi Gunung merapi ribuan tahun lalu hingga muncul lah sejumlah geosite dan Pulau Sibandang juga Pulau Samosir.
Untung begitu kata Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh, Muhajir Juli, langit di geosite Sipinsur ini ‘berwajah’ sedikit cerah dengan awan yang beriringan sehingga tim ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI dapat menyaksikan keindahan panorama alam dari ketinggian.
Ia menyebutkan bahwa jika kabut atau mendung serta hujan, pengunjung pasti merasa kecewa dikarenakan pemandangan indah seperti yang diharapkan sejak kedatangan tidak dapat dinikmati.
“Jadi kita beruntung dan perlu bersyukur,” ujarnya saat menjelajah Geosite Sipinsur, Minggu (5/2/2023).
Sebelumnya Ketua SMSI Sumut, Eris J Napitupulu yang mengetuai kegiatan ekspedisi ini mengatakan dengan menelusuri ke hampir semua geosite yang ada di sekitaran Geopark Kaldera Toba notabene diharapkan di publikasi kan oleh teman-teman pengurus SMSI se Indonesia yang hadir di Sumatera Utara ini, dunia semakin mengetahui sehingga wisman meningkat kunjungannya ke Danau Toba.
Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba
Perjalanan ekspedisi Geopark Kaldera Toba yang starnya tanggal 4 Februari 2023 hingga 7 Februari nanti, diikuti Ketua Umum SMSI, Firdaus, bersama pengurus pusat.
Kehadiran Ketum SMSI Pusat, semakin menyemangati peserta ekspedisi lainnya. Makanya melihat Ketum SMSI masih semangat menjelajahi Geopark Kaldera Toba, pengurus SMSI dari provinsi lainnya pun termasuk dari Aceh, masih memiliki semangat 45 untuk terus mengikuti rundown kegiatan SMSI Sumut ini.
Makanya usai melancong ke Geosite Sipinsur. Tim ekspedisi meluncur ke Panorama atau menara pandang Tele di Turpuk Libong, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Menara Pandang Tele dianggap warga Samosir sebagai pintu gerbang menuju Pulau setempat tanpa harus memakai jasa penyeberangan untuk mengakses ke Pulau Samosir. Dan dari atas menara pandang, pengunjung dapat melihat danau Toba dari ketinggian.
Sayang, tim ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI, tidak dapat masuk ke lokasi untuk melihat panorama keindahan Danau Toba dari puncak menara. Pasalnya menara pandang itu, sedang dalam tahap perbaikan dan menambah fasilitas lainnya untuk memanjakan wisatawan.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Gedung Geopark Kaldera Toba, dimana di tempat tersebut baik pengunjung atau masyarakat Sumatera Utara dapat mengakses informasi tentang bagaimana terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir.
Gedung informasi ini berada di lereng Gunung Pusuk Buhit, tepatnya di areal geosite Pusuk Buhit, yang merupakan salah satu dari empat geosite yang ada di Samosir, dikutip dari Merdeka.com.
Wisatawan yang berkunjung akan disuguhi beragam informasi, seperti proses terbentuknya Danau Toba, ragam flora dan fauna yang ada, dan masih banyak lagi. Semuanya dikemas dalam media yang menarik, mulai dari foto, video, infografis dan multimedia.
Penyajian informasi di pusat informasi Geopark Kaldera Toba dijamin tak akan bosan. Pasalnya, wisatawan akan disuguhkan dengan berbagai informasi, antara lain tentang bagaimana Danau Toba terbentuk, evolusi Kaldera Toba, Super Volcano Toba, Geosite-geosite yang ada di Toba, keragaman geologi, keragaman flora dan fauna, kearifan lokal, dan informasi wisata di sekitar Danau Toba.
Satu lagi dari tempat tersebut bahwa pemandangan di sekitaran gedung pusat informasi Geopark Kaldera Toba, tak kalah cantiknya dari geosite lainnya yang ada di Sumatera Utara. Panorama pegunungan yang sangat asri dan alami sangat kental terlihat dengan pegunungan yang hutannya masih belum terjamah.
Terakhir dari perjalanan menjelajah di hari kedua ke Taman Bumi Kaldera Toba di Pulau Samosir, yaitu ke Kampung Ulos Huta Raja.
Kampung Ulos Huta Raja adalah sebuah kawasan wisata di tepian Danau Toba, dimana kampung tersebut diperuntukkan untuk pembuatan kain ulos khas Batak, dengan latar belakang Rumah Bolon, dan proses manual pembuatan ulos.
Kampung Ulos ini berada di Desa Lumban Suhi Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara dan tim ekspedisi dapat menyaksikan secara langsung bagaimana proses pembuatan ulos. Sehari sebelumnya tim ekspedisi juga melihat dari dekat pembuatan kain tenun ulos oleh para pelaku UMKM di Huta Nagodang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.
Meski gerimis mengguyur kampung setempat, namun tak menyurutkan rombongan untuk mendatangi, melihat, mewawancarai bahkan memborong hasil kerajinan dari pelaku UMKM kain tenun khas di daerah ini.
Hujan semakin deras. Sore hari pun beranjak perlahan menuju peraduannya sang malam. Benar seperti dikatakan salah satu warga Medan bahwa tak cukup satu hari untuk mengelilingi Geopark Kaldera Toba.
Kemudian Ketua Umum SMSI Pusat, yang ikut meramaikan kegiatan menjelajah Geopark Kaldera Toba pun pamit ke perajin Ulos di Huta Raja. Rombongan pun serta merta balik kanan menuju ke penginapan di Pulau Samosir.