Dari Pasar Sibreh Bang Wanto Kembali Membumikan Harapan Aceh Besar Bersih

MATAHARI sepenggalahan bangkit cerah dari ufuk timur. Seorang pria muda turun dari kabin Toyota Fortuner warna hitam. Kala itu, suasana transaksi Pasar Sibreh Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar masih tampak sepi. Sebuah ucapan salam meluncur ke arah belasan orang yang telah menanti di pelataran masjid kecamatan. Pria yang tampil enerjik dengan busana casual dipadankan dengan … Read more

Bang Wanto menyiram lapak pasar hewan Sibreh

Iklan Baris

Lensa Warga

MATAHARI sepenggalahan bangkit cerah dari ufuk timur. Seorang pria muda turun dari kabin Toyota Fortuner warna hitam. Kala itu, suasana transaksi Pasar Sibreh Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar masih tampak sepi. Sebuah ucapan salam meluncur ke arah belasan orang yang telah menanti di pelataran masjid kecamatan.

Pria yang tampil enerjik dengan busana casual dipadankan dengan sepaktu kets itu, lalu menghampiri kelompok massa yang telah menanti dirinya. Usai bertegur sapa sejenak, sosok pria muda yang lazim disapa Bang Wanto yang tak lain adalah Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, langsung memimpin sebuah upacara kecil untuk mengkonsolidir warga.

Yaa..pagi itu Minggu (05/03/2023), Pj Bupati Muhammad Iswanto meneruskan tradisi satu jam bersih bersih yang sudah nyaris tiga bulan digelindingkannya dalam kegiatan berlabel ‘Satu Jam Memungut Sampah’. Selain warga di sekitar Pasar Sibreh, juga tampak anak anak muda belia, anggota remaja masjid Sibreh. Terlihat Sekda Aceh Besar Drs Sulaimi MSi, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), jajaran Forkopimcam Sukamakmur berikut prajurit TNI dan personil polisi.

Bersama Sekda Sulaimi melakukan briefing awal peserta pembersihan Pasar Sibreh. Foto Prokopim Abes.

Pagi itu adalah melanjutkan acara satu jam memungut sampah dengan membersihkan salah satu pasar hewan teramai di Aceh. Kali ini terasa lebih spesial, karena dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Sampah Nasional. Sebuah moment untuk terus menggelorakan budaya bersih guna menciptakan lingkungan yang indah, nyaman dan ramah.

Sejenak briefing awal untuk menentukan sasaran pembersihan, Bang Wanto langsung bergerak menyusuri kawasan pasar, mulai dari pasar sayur, pasar daging hingga lapak pasar hewan. Seperti di acara yang sama sebelumnya, kegiatan itu juga melibatkan truk tanki air.

Lalu bersama 300 orang lebih peserta gotong royong di pagi hari itu, Iswanto dan Sekda Sulaimi bergerak cepat membersihkan Pasar Sibreh. Tampak situasi begitu semarak, Iswanto tanpa sungkan dan jauh dari kesan seorang figur sentral, memegang selang air dari truk tanki dan menyemprotkan sisa sisa sampah di lantai lapak jualan, serta saluran saluran yang tersumbat di seputar pasar.

Baca Juga:  BNN Lhokseumawe Bahas Anggaran Secara Virtual

Acara satu jam memungut sampah itu benar benar berlangsung meriah di selingi canda canda ringan sesama peserta gotong royong. Semua berlangsung natural, tanpa balutan kepentingan. Mereka bergerak bersama membersihkan sisi sisi Pasar Sibreh yang kumuh. “Alhamdulillah, pagi ini, pesertanya melebihi 300 orang, terutama warga sekitar pasar serta adik adik remaja masjid. Ini bukti nyata jika warga juga menginginkan terwujudnya lingkungan yang bersih, indah dan nyaman,” tutur Iswanto.

Program satu jam memungut sampah itu, pada awalnya menyasar lokasi lokasi wisata di Aceh Besar, namun kini bergerak pada seluruh fasilitas publik, seperti rumah ibadah hingga pasar pasar tradisional. Sedikitnya ada empat pasar tradisional yang telah dilakukan pembersihan, yaitu Pasar Lambaro, Keutapang, Pasar Kota Jantho hingga Pasar Sibreh.

Bagi seorang Iswanto, pembersihan itu adalah upaya untuk membudayakan hidup bersih, dengan mencintai lingkungan yang bersih pula. “Kami tak mungkin terus berkeliling untuk bergotong royong ke sana ke mari, selain itu juga tak mungkin hanya berharap dari tenaga Dinas Kebersihan yang terbatas termasuk soal anggaran, namun makna yang ingin kita tanamkan adalah bagaimana menanamkan sikap dan budaya bersih di seluruh lini, baik itu pada sarana wisata, rumah ibadah hingga pasar sekalipun,” tandas Iswanto.

Menurut Pj Bupati Aceh Besar itu, lingkungan yang asri akan mendatankan kemaslahatan bagi semua kalangan. Masjid atau meunasah yang bersih membuat jamaah lebih khusyuk dan nyaman beribadah. Sementara pasar atau lokasi wisata yang bersih akan membuat pengunjung lebih betah dan merasa nyaman dalam bertransaksi. “Dalam konteks ini, tentu roda ekonomi akan lebih menggeliat, dan ini adalah peluang untuk lebih mensejahterakan masyarakat. Karena trend kunjungan ke lokasi wisata serta pasar akan semakin positif,” tutur Iswanto.

Baca Juga:  Fokus Bina Petani, Pj Bupati Aceh Besar Diangkat Menjadi Keluarga Besar Kementan RI
Sekda Sulaimi turun langsung embersihkan saluran. Foto Prokopim Abes.

Karena nawaitu utama untuk terwujudnya Aceh Bersih serta rakyat yang nyaman, Iswanto tak punya target muluk apalagi pencitraan, dalam program kebersihan daerah yang dipimpinnya itu. Ia melakukan bagai air mengalir dan menggelindingkan program bersih lingkungan dengan memgail simpati dan ketulusan masyarakat untuk saling berbagi rasa dan tanggungjawab untuk membersihkan lingkungan mereka. “Kita bekerja dengan hati, jadi tak terpikir dengan ganjaran ataupun ragam penghargaan, seperti Adipura atau apapun namanya. Kami ingin kebersihan lebih membumi di Aceh Besar, dan kami bersama seluruh elemen akan bergerak secara konsisten untuk itu,” ujar Iswanto.

Karena itu pula Muhammad Iswanto kembali mengajak seluruh elemen masyarakat bergerak, termasuk seluruh instansi vertikal baik BUMN dan pihak swasta yang sehari hari selalu melakukan kegiatan dan usahanya di wilayah Aceh Besar. Agar kondisi bersih ini bisa diwariskan kepada anak cucu nanti. “Bertepatan dengan momentum Hari Sampah Nasional, mari kita menjadi orang yang pertama untuk tidak membuang sampah sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Iswanto.

Ada wajah ceria penghuni Pasar Sibreh melihat lingkungan lapak jualnya tampak bersih, menyusul sebuah aksi bersih bersih yang setahu mereka belum pernah diinisiasi dan dilakukan langsung oleh pimpinan daerah sebelumnya. Sebuah asa sedang digelindingkan oleh Muhammad Iswanto, mewujudkan dan membumikan budaya bersih di seluruh pelosok Aceh Besar. Dan itu harus dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan memberi contoh kepada rakyat serta kaula, bukan dengan hanya menabur kata serta retorika. Bagaimanapun, sebuah aksi nyata yang kecil akan berdampak besar jika dilakukan secara konsisten dan berkelainjutan. Tentu saja dengan hati dan nawaitu yang tulus ihklas.

Berita Terkini

Haba Nanggroe