
SIGLI I ACEHHERALD.com –
KABUPATEN Pidie menjadi salah satu daerah rawan Covid-19, karena jumlah korban terpapar terus bertambah. Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTP2 C19) Pidie,per 21 September 2020 hari ini, lebih 100 orang positif Covid-19, dan 16 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia dalam kasus Coid-19 di Pidie.
Terakhir,Senin 21 September 2020 diperoleh informasi bahwa dua orang tenaga medis RSU Tgk Chik Ditiro Sigli terpapar Covid-19, dan seorang Notaris di Sigli meninggal dunia akibat virus tersebut.
Atas dasar kondisi di atas, masyarakat Pidie diimbau agar senantiasa mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Dengan selalu memakai masker yang standar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak (Physical Distancing),dan Menghindari Kerumunan (4M), ungkap Direktur BLUD RSU TCD Sigli,dr.Muhammad Yassir, SpAn, kepada awak media .Senin (21/09/2020). “Masyarakat harus menyadari akan bahaya penyebaran Covid- 19,sudah banyak kasus tertular yang terjadi, bahkan dokter,dan perawat juga terpapar, jadi mencegah penyebaran Covid-19 harus dilakukan bersama, tidak hanya oleh Pemerintah,” tutur dr. Muhammad Yassir.
Lanjutnya, “Mata rantai penyebaran Covid-19 dapat diminimalkan dengan menjaga kesehatan diri, keluarga,serta menjaga kebersihan, kesehatan lingkungan sekitar, ikuti prokes dengan melaksanakan 4M, juga mengkonsumsi makanan yang bergizi”,jelasnya.
“Jangan abaikan, apalagi meremehkan Virus ini,yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, bukan hanya di Pidie, di Indonesia, bahkan seantero dunia kewalahan menghadapinya,namun selaku manusia,kita harus selalu berusaha, sembari berdoa kepada Allah SWT”,ujarnya.
Dengan bersama mematuhi Prokes, penyebaran Covid- 19 bisa diminimalisir,bahkan dengan putusnya mata rantai penyebaran Covid-19, Insya Allah keadaan bisa normal kembali, sehingga ekonomi kita bisa bangkit kembali, anak-anak kita bisa bersekolah seperti biasa, beribadahpun kita bisa dengan nyaman, “bersama kita bisa”,pungkas dr.Muhammad Yassir, yang dikenal ramah dengan segala lapisan masyarakat.
PENULIS : */NURDINSYAM