Covid Jadi Proyek? Biaya Rawat Satu Pasien Capai Rp 215 Juta

JAKARTA I ACEHHERALD.com – Sebuah pernyataan mengejutkan dilontarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Pria mantan pemilik klub INtermilan itu mengungkapkan perkiraan biaya perawatan untuk pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Dari pengakuan Erick Thohir, ternyata biaya perawatan tersebut tak murah. Karena bisa dalam kisaran Rp 105 juta hingga Rp 215 juta per pasin. Sementara di Singapura … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Eric Tohir

JAKARTA I ACEHHERALD.com – Sebuah pernyataan mengejutkan dilontarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Pria mantan pemilik klub INtermilan itu mengungkapkan perkiraan biaya perawatan untuk pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Dari pengakuan Erick Thohir, ternyata biaya perawatan tersebut tak murah. Karena bisa dalam kisaran Rp 105 juta hingga Rp 215 juta per pasin. Sementara di Singapura yang terkenal dengan biaya tingginya, malah maksimum ‘hanya’ Rp 80 juta.

Sementara Vietnam, China dan Malaysia justru hanya Rp 48 juita per pasien. “Kalau kita lihat dari data-data, kena Covid itu per orang bisa Rp 105 juta. Kalau yang ada penyakit tambahan Rp 215 juta kalau enggak salah. Mahal banget,” kata ErickThohir beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, Erick meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan selama menjalani situasi new normal.

Dirinya meyakini bila masyarakat bisa menjalani hidup disiplin, maka Indonesia bisa melalui masa pandemi Covid-19 dengan cepat.

Namun demikian, menurut Erick Thohir, masyarakat Indonesia akan menghadapi situasi tatanan hidup normal baru atau new normal dalam waktu yang lama.

Setidaknya, ia memprediksi penerapan new normal bisa berlangsung selama lima bulan. Sebab, selama belum ditemukannya vaksin Covid-19, masyarakat harus tetap hidup dengan situasi new normal.

Jika pun vaksin ditemukan, prosesnya tak serta merta bisa cepat digunakan. Menurut dia, butuh waktu yang tak sebentar untuk menguji vaksin tersebut.

“Memang new normal harus kita hadapi cukup lama. Selama vaksinnya belum ditemukan, mohon maaf juga vaksinnya itu harus diproduksi, habis diproduksi harus didistribusi, abis itu baru disuntik. Itu makan waktu,” ujar Erick.

Baca Juga:  Bupati Tgk. Amran Serahkan Secara Simbolis Mobil Operasional LDH dan SK CPNS

Kendati begitu, Erick meyakini Indonesia bisa melewati masa-masa sulit dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, Indonesia sudah terbukti mampu bangkit dari situasi sulit.

 

Penulis       : */nurdinsyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe