Covid-19 Renggut Legenda Renang Indonesia, Lukman Niode

JAKARTA I ACEHHERALD.com – Wabah Covid-19 ini yang sedang melanda negeri ini membawa kabar duka bagi dunia olahraga di tanah air. Perenang legendaris Indonesia Lukman Niode meninggal dunia di Rumah Sakit Pelni Jakarta, Jumat 17 April 2020 pukul 12.58 WIB. Kabar meninggalnya atlet yang akrab disapa Lukie itu disampaikan pertama sekali oleh Dien Jauhari seorang … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA I ACEHHERALD.com – Wabah Covid-19 ini yang sedang melanda negeri ini membawa kabar duka bagi dunia olahraga di tanah air. Perenang legendaris Indonesia Lukman Niode meninggal dunia di Rumah Sakit Pelni Jakarta, Jumat 17 April 2020 pukul 12.58 WIB.

Kabar meninggalnya atlet yang akrab disapa Lukie itu disampaikan pertama sekali oleh Dien Jauhari seorang pelatih tinju kawakan asal Aceh dalam WAG Olahraga di kalangan pelaku, pencinta dan wartawan olahraga di Aceh. “Innalilahi Wa Innalilahi Rojiun, pada pkl 12 58 di RS Pelni telah meninggal  dunia Sahabat kita, Atlit Renang Nasional Kebanggaan Indonesia Lukman Niode, semoga Almarhum Husnul Khatimah dan Keluarga yg ditinggalkan tabah dan ikhlas  Aamiin YRA,” begitu tulis Dien Jauhari dalam postingannya di WAG tersebut.

Duka mendalam ini semakin terasa menyedihkan, karena dikabarkan Lukie, meninggal akibat terpapar Covid-19 dan sebelum menghembuskan nafas terakhir sempat mendapat perawatan di RS Pondok Indah.

Sebagaimana yang diberitakan beberapa media Lukman menjalani perawatan di RS Pondok Indah untuk kedua kalinya karena panas badan tinggi dan sesak nafas.Ia menjalani pemeriksaan rontgen torax dan hasilnya ada spot di paru-paru. “Di cek Covid-19, hasilnya negatif. Tapi dokter menyarankan untuk diisolasi dan dirujuk ke RS Pelni karena ICU RSPI penuh. Malam itu juga Lukie dibawa dengan ambulans ke RS Pelni dan dipasangi ventilator,” tutur Hendry Ch Bangun mengutip keterangan kakanda Lukman Niode.

Pada Rabu 15 April 2020 pagi kondisi Lukie menurun dan dilakukan tes Covid-19 yang kedua dan hasilnya positif.

Lukman Niode bisa disebut perenang legendaris Indonesia. Pria kelahiran Jakarta 21 Oktober 1963 itu menempuh pendidikan di SD Batanghari, Jakarta (1976), SMP Yayasan Perguruan Cikini Jakarta (1979) lalu melanjutkan SMA di Cypress High School, Los Angeles (1981) dan lanjut ke Golden West College, Los Angeles.

Baca Juga:  Pj Walikota Lhokseumawe Isyaratkan Segera Mutasi SKPK

Lukman belajar berenang di Klub Tirta Kencana, Jakarta (1972-1979) lalu melanjutkannya saat bersekolah di Golden West College, Hutington Beach (1982-1984).

Ia meraih sepuluh emas pada PON 1977 dan tujuh emas pada PON 1980. Pada SEA Games 1983 ia mempersembahkan dua medali emas dan memegang rekor Asia untuk nomor 100 meter gaya punggung. Lukman juga memegang dua rekor nasional untuk 200 meter gaya punggung dan 100 meter gaya bebas.

Pada 1982 Lukman mendapat gelar Atlet Terbaik versi Harian Kompas dan Atlet Terbaik SIWO PWI Jaya pada 1981 dan 1983. Lukman tercatat sebagai salah satu perenang gaya pungung Indonesia yang pertama kali bertanding di luar negeri pada Tahun 1973 di Bangkok dan menempati urutan keempat.

Setelah kejuaran di Bangkok itu Lukman pesta medali emas. Ia mendapat 9 medali emas pada Kejurnas Renang 1976, 10 pada PON IX 1977, dan 7 pada PON X 1980.

Lukie panggilan akrabnya dari empat bersaudara, dia selalu latihan dengan cara unik di rumahnya yaitu dengan mengisi air westafel hingga penuh dan dalam dalam hitungan 3 selalu mengambil nafas.

 

Penulis             : */nurdinsyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe