Setelah Ciduk Eksekutor, Kini Polisi Memburu M-16

BANDA ACEH | ACEH HERALD.com- Setelah enam tersangka yang ditangkap duluan, bernyanyi, Polisi akhirnya berhasil menciduk eksekutor, diduga tersangka terakhir dalam penembakan terhadap dua warga Indrapuri Aceh Besar – berinisial FR alias MU alias SC (38). Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy didampingi Dirreskrimun Polda Aceh, Senin (20/6/2022) menggelar konferensi pers dan sekaligus … Read more

Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Winardi memperlihatkan eksekutor kasus penembakan di Indrapuri dalam jumpa pers, di Mapolda Aceh, Senin (20/6/2022)

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH | ACEH HERALD.com-

Setelah enam tersangka yang ditangkap duluan, bernyanyi,  Polisi akhirnya berhasil menciduk eksekutor, diduga tersangka terakhir dalam penembakan terhadap dua warga Indrapuri Aceh Besar – berinisial FR alias MU alias SC (38).

Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy didampingi Dirreskrimun Polda Aceh, Senin (20/6/2022) menggelar konferensi pers dan sekaligus memperlihatkan tersangka eksekutor kepada para wartawan di Mapolda Aceh.

Kepada wartawan, Winardy mengutip keterangan eksekutor mengungkapkan untuk menghabisi korban, dia menggunakan senjata serbu M-16. “Kini tersangkanya sudah ditangkap Personel Ditreskrimum Polda Aceh di Peudada, Kabupaten Bireuen Kamis 16 Juni 2022,” ujarnya.

Dengan penangkapan tersebut, maka total pelaku yang berhasil diamankan kini berjumlah tujuh orang, termasuk aktor intelektualnya. “Eksekutornya sudah ditangkap. Sekarang masih kita lakukan pemeriksaan, termasuk dengan enam pelaku lainnya,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy, saat konferensi pers, Senin, 20 Juni 2022.

Winardy menyampaikan, dari hasil pemeriksaan sementara, eksekutor mengakui bahwa kedua korban, yaitu Maimun dan Ridwan dihabiskan dengan menggunakan senjata api laras panjang jenis M16.

Namun sejauh ini, kata Winardy, asal usul, kepemilikan, dan keberadaan senjata tersebut masih didalami oleh petugas.

Tapi, untuk mengungkap asal usul, kepemilikan, dan keberadaan M-16 tersebut  diakui Winardy, pihaknya mengalami sedikit kendala dalam pencarian senjata karena keterangan pelaku berubah-ubah.

“Keterangan pelaku berubah-ubah terkait senjata yang digunakan. Namun kita akan terus melakukan pencarian dan pendalaman terkait asal dan keberadaan senjata,” sebutnya.

Di samping itu, Pamen Polisi itu juga menegaskan, bahwa pelaku tidak terafiliasi dengan kelompok tertentu. FR murni orangnya otak pelaku penembakan tersebut.

“Pelaku adalah orangnya otak pelaku dari penembakan, dan bukan dari kelompok tertentu. Jadi, tolong jangan dikait-kaitkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Ayoo ,,, Jaga Jarak, Pelanggar Protokol Kesehatan Terancam Disanksi

Secara umum, Winardy juga memastikan bahwa kondisi Provinsi Aceh saat ini aman dan kondusif. Polda Aceh juga berjanji tidak akan mentolerir apapun bentuk kejahatan di Bumi Serambi Makkah. Polisi, pasti akan mengejar dan memprosesnya.(*)

Berita Terkini

Haba Nanggroe