Acehherald.com | BEIJING — Pemerintah China mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara yang berupaya melobi Amerika Serikat guna mendapatkan keringanan tarif impor.
Beijing menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan balasan terhadap negara mana pun yang membuat kesepakatan dengan Washington yang merugikan kepentingan China.
Peringatan ini disampaikan setelah laporan Bloomberg mengungkap bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump berencana menekan negara-negara mitra dagang untuk mengurangi hubungan perdagangan mereka dengan China sebagai syarat mendapatkan pengecualian tarif.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa mereka akan “menentang dengan tegas dan mengambil tindakan balasan secara tegas dan timbal balik” terhadap upaya semacam itu.
Sejak awal April 2025, AS telah menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China hingga 145 persen, yang kemudian dibalas oleh Beijing dengan tarif balasan sebesar 125 persen terhadap produk-produk AS. Langkah-langkah ini telah memicu kekhawatiran akan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Presiden Xi Jinping, dalam kunjungannya ke tiga negara Asia Tenggara pekan lalu, menyerukan kerja sama multilateral dan menolak praktik proteksionisme. Beliau menekankan pentingnya solidaritas di antara negara-negara untuk menghadapi tekanan ekonomi dari pihak luar.
Negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, berada dalam posisi sulit di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Sebagai mitra dagang utama bagi kedua negara adidaya tersebut, negara-negara ASEAN menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan hubungan ekonomi mereka.