JAKARTA | ACEHHERALD.COM — Viral postingan seorang orang tua siswa setelah anaknya bernama Doni Amansa (17) gagal mewakili Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sebagai pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat nasional.
Padahal Doni sempat dinyatakan sebagai Paskibraka Nasional, namun tiba-tiba nama siswa dari SMAN 1 Unaaha ini digantikan oleh Wiradinata Setya Persada siswa asal SMAN 1 Baubau. Nama pengganti Doni pun dikaitkan dengan keluarga Gubernur Sultra, Ali Mazi.
Doni Amansa mengatakan telah mengikuti seluruh proses seleksi yang dilakukan sejak bulan Mei dan pembekalan yang telah dilaksanakan selama tiga hari. Namun gagal berangkat ke Cibubur untuk bergabung dengan perwakilan Paskibraka dari daerah lainnya.
Rencananya Doni akan berangkat ke Cibubur bersama siswi bernama, Nadira Syalvallah, asal Kota Baubau.
“Pengumuman kemarin itu dikumpulkan di ruangan semuanya. Nama pertama yang disebut itu nama saya yang lulus ke nasional kemudian duanya cadangan,” kata Doni, Senin (17/7).
Akan tetapi setelah melaksanakan pembekalan, tiba-tiba Doni digantikan oleh Wiradinata Setya Persada yang dikirim ke Paskibraka Nasional.
“Saya dengar berita kalau bukan saya yang berangkat, tapi Wira. Dari panitia belum kasih penjelasan. Rencananya berangkat itu tanggal 15 dan tanggal 17 untuk registrasi,” ungkapnya.
Doni pun mengaku kecewa atas apa yang dialami setelah dinyatakan lulus Paskibraka Nasional namun gagal berangkat setelah diganti oleh siswa lainnya.
“Perasaan saya kecewa, tidak bisa melanjutkan apa yang dicita-citakan orang tua. Tapi, saya berdoa semoga bisa melakukan yang lebih baik ke depan,” pungkasnya.
Pihak Pemerintah Provinsi Sultra merespons postingan tersebut melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sultra, Harmin Ramba. Ia mengatakan proses seleksi yang dilakukan sudah berjalan sesuai mekanisme yang berlaku untuk bergabung dengan Paskibraka Nasional.
“Dia kan juga masuk dalam tim Paskibraka Provinsi. Jadi Paskibra itu statusnya. Jadi hanya penugasan saja. Jadi kalau dalam perjalanannya kedua Paskibraka ini kita tidak tahu, apakah ada gangguan kesehatan atau apa kita tidak tahu, ya harus digantikan oleh cadangan,” ungkap Harmin.
Keputusan panitia seleksi, kata Harmin, mengacu pada Gubenur Sultra untuk mengirim perwakilan Paskibraka ke tingkat nasional.
“Itu yang kita acuan kita. Mereka akan ke Cibubur pusat pelatihan,” ujarnya.
Harmin membantah pergantian Doni Amansa merupakan pesanan Gubernur Sultra.
“Tidak ada hubungannya dengan gubernur, hanya secara kebetulan dari Baubau, jangan lagi kita berasumsi, saya jamin itu. Pak Gubernur kan juga orang hukum, paham aturan jangan kita kait-kaitkan,” tegasnya.
Hasil tes seleksi Paskibraka Sultra di antaranya:
Nadira Syalvallah asal SMAN 2 Baubau dengan perolehan nilai PWK: 80, PBB, 823,67, Kesamaptaan: 390, Kepribadian: 87,3, hasil akhir 1.380,97.
Aini Nur Fitriani asal SMAN 1 Baubau dengan perolehan nilai PWK: 80, PBB: 754,3, Kesamaptaan: 346, Kepribadian: 85,7, hasil akhir: 1.266.
Doni Amansa asal SMAN 1 Unaaha, dengan perolehan nilai PWK: 55, PBB: 838, Kesamaptaan: 546, Kepribadian: 81,16, hasil akhir: 1.520,16.
Wiradinata Setya Persada asal SMAN 1 Baubau dengan perolehan nilai PWK: 75, PBB: 925, Kesamaptaan: 447,8, Kepribadian: 87,83, hasil akhir: 1.536,63
Sumber: CNNIndonesia.com