Calon Bos OJK Dicecar DPR: Jangan Ngawang-Ngawang

JAKARTA | ACEHHERALD.COM – Calon kepala eksekutif pengawas lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan Lainnya merangkap anggota dewan komisioner OJK Adi Budiarso mendapatkan kritikan tajam dari anggota Komisi XI DPR. Anggota Komisi XI DPR Mustofa mengkritisi program strategi Adi yang dianggap terlalu mengawang-awang. Adi pun mengatakan bahwa penjelasan yang dia sampaikan merupakan hasil dengar … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD.COM – Calon kepala eksekutif pengawas lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan Lainnya merangkap anggota dewan komisioner OJK Adi Budiarso mendapatkan kritikan tajam dari anggota Komisi XI DPR.

Anggota Komisi XI DPR Mustofa mengkritisi program strategi Adi yang dianggap terlalu mengawang-awang.

Adi pun mengatakan bahwa penjelasan yang dia sampaikan merupakan hasil dengar pendapat dengan pelaku lembaga keuangan mikro di lapangan. Dia mengusulkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk memberikan akses pembiayaan kepada pelaku mikro.

“Masyarakat membutuhkan pinjaman, tapi pinjol ilegal ini mencekik masyarakat yang tidak memiliki literasi [keuangan] yang baik,” katanya saat melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Adi juga menjelaskan, bila terpilih dia akan mendorong perang perusahaan finansial berbasis teknologi atau fintech agar memberikan dukungan penuh kepada UMKM yang belum mendapatkan akses terhadap layanan perbankan.

Adapun dalam paparannya di DPR, satu hal yang Adi garis bawahi adalah pendalaman sektor keuangan di Indonesia yang masih dangkal. Hal ini dapat dilihat tingkat literasi dan inklusi keuangan.

Oleh karena itu dia berupaya mendorong peran modal ventura dan lembaga keuangan mikro (LKM) untuk menjadi satu senjata Indonesia menuju negara sejahterah.

Mengutip laman BKF Kemenkeu, Adi lahir di Salatiga, 1 September 1970. Ia meraih gelar Diploma IV STAN pada tahun 1997. Pada tahun 2001, Adi memperoleh gelar Master of Accounting dari University of Southern California and dilanjutkan dengan gelar Doctor of Business Administration dari University of Canberra di tahun 2014.

Ia mengawali karir sebagai pelaksana di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kemenkeu pada tahun 1990. Sebelum bertugas di BKF, pernah menjabat sebagai Kepala Central Transformation Office (CTO) pada Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan tahun 2014 hingga 2018.

Baca Juga:  YARA Buka Posko Pengaduan Konsumen Perbankan

Adi juga pernah mengemban amanat sebagai Sekretaris Kerja Panitia Nasional 2018 Annual Meetings IMF-World Bank Group tahun 2018 di Bali. Kemudian, ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilatera, BKF.

Sementara itu, Adi berhadapan dengan Direktur Eksekutif Bank Indonesia Agusman untuk mengisi kursi dewan komisioner OJK.

Sumber: cnbcindonesia.com

Berita Terkini

Haba Nanggroe