KOTA JANTHO I ACEHHERALD.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Kamis (30/05/2024), menggelar kegiatan pencegahan terorisme di Gampong Suka Tani, yang bersisian dengan Gampong Jalin, Kecamatan Kota Jantho, Aceh Besar.
Kegiatan khanduri (makan bersama) bertajuk “Kenduri untuk Mewujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi” ini juga diwarnai dengan testimoni oleh dua orang mantan tervonis Napiter, yaitu Aulia yang mantan GAM serta bergabung dengan ISIS di Syria, serta Surya yang juga bergabung saat latihan di pegunungan Jalin-Panca.
Keduanya berharap agar masyarakat menjauhi isu isu kadang memberi stigma negatif terhadap umat islam. Lebih dari keduanya juga berharap agar warga hendaknya tabayyun terhadap informasi yang kadang menyesatkan. “Misalnya dengan mengkaitkan terorisme dengan Jalin, padahal tak ada kaitan apapun, karena tak ada warga Gampong Jalin yang terlibat. Hanya lokasi yang termasuk dekat dengan kawasan itu, sehingga muncul klaim yang justru memojokkan warga Gampong Jalin,” kata Surya mantan anggota FPI yang terjun ke beberapa lokasi musibah termasuk di luar negeri.
Hal itu juga dibenarkan Imum Mukim Kemukiman Jantho, Darwin yang juga mantan Keuchik Jalin. “Kami merasa risih ada pihak selalu mengkaitkan gampong kami Jalin dengan terorisme, padahal lokasi itu justru di luar Gampong Jalin dan malah lebih dekat dengan Gampong lain. Selain itu tak ada satu orang pun warga kami yang terlibat dalam insiden itu,” kata Darwin.
Dipilihnya Jalin Jantho sebagai lokasi acara ini merupakan refleksi atas peristiwa 14 tahun lalu, di mana pelatihan terorisme pernah terjadi di Jalin Jantho, namun tidak melibatkan banyak orang Aceh,” ujar Ketua FKPT Aceh, Mukhlisuddin.
Melalui kegiatan ini, Mukhlisuddin berharap dapat menjadi pengingat bagi semua orang untuk selalu waspada terhadap gerak-gerik mencurigakan. “Kita harus mengenali diri dan lingkungan untuk menghindari hal-hal seperti itu,” ujar Mukhlisuddin.
Lebih lanjut, Mukhlis mengajak masyarakat Jantho untuk menjadikan kawasan Jalin sebagai daerah positif, mengingat kawasan tersebut memiliki keindahan alam yang cocok untuk dijadikan tempat wisata. Hal ini diharapkan dapat mengubah citra Jalin dari stigma (penilaian dan pandangan negatif) terorisme.
“Namun saat ini yang penting bagaimana kita semua untuk mempromosikan Jalin sebagai kawasan indah untuk wisata. Di Jalin punya sungai yang indah, dan punya alam yang bagus,” ujar Mukhlis.
Kegiatan program KENDURI (Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri) ini turut menghadirkan narasumber Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI Teuku Fauzansyah, Kepala Kesbangpol Aceh Besar Sofian, Praktisi Film dan Akademisi Dyah Kusumawati.
Selain itu turut hadir, Bendahara FKPT Aceh (Praktisi Film dan Akademisi) Dedy Adrian, Kabid Hukum, Media Massa & Humas Wiratmadinata. Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari berbagai elemen masyarakat dan perangkat Gampong.