
LHOKSEUMAWE I ACEHHERALD.com – Badan Narkotika Nasional Lhokseumawe melaksanakan kegiatan Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba (Bangwawan) di Hotel Diana Lhokseumawe pada Rabu (17/6/2020). Kegiatan partisipatif ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai instansi di Pemerintah Kota Lhokseumawe. Acara tatap muka ini adalah awal dari pertemuan di era new normal.
Informasi yang diperoleh Acehherald.com, protokol covid tetap menjadi pegangan pada saat itu. Jarak duduk peserta diatur dan tidak ada foto bersama.
Kepala BNN Lhokseumawe, AKBP. Fakhrurrozi, S.H berkeyakinan bahwa penyebaran Covid-19 adalah sesuatu yang membahayakan, akan tetapi penyalahgunaan dan peredaran narkoba jauh lebih berbahaya karena telah merengut banyak korban.
Menurut Fakhrurrozi, BNN sebagai leading sector dalam upaya penanggulangan bahaya narkoba, sebagaimana diatur dalam UU 35 tahun 2009, mengajak seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk bersinergi dan menyusun strategi serta rencana aksi memerangi peredaran narkoba. “Kami berharap agar teman-teman di instansi pemerintah dan lingkungan kerja, mampu bermitra untuk menjadi penggiat anti narkoba”, ujar mantan Sespripim Kapolda Aceh ini.
Pada bagian lain, mantan Wakapolres Langsa ini menegaskan bahwa Inpres 02 tahun 2020 lebih jelas dan sistematis mengatur tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (RAN P4GN).
Fakhrurrozi juga mengakui bahwa masih terdapat banyak kendala dalam upaya menindak penjahat dan mencegah angka prevalensi penyalahgunaan narkoba, “nyawa taruhan bila berhadapan dengan pihak bandar”. Namun sambungnya, dengan niat yang tulus dan kerjasama antar penegak hukum kita akan mampu melewati masa-masa pahit ini. “Mari kita samakan persepsi, saling berkoordinasi untuk Lhokseumawe zero narkoba”, pungkas mantan Kabid Brantas BNNP Aceh ini.
Pemateri lain pada acara itu adalah, Miswar Ibrahim.
Penulis : Yuswardi (Lhokseumawe/Aceh Utara)