TAPAKTUAN|ACEHHERALD.com-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh meminta bantuan personil TNI kepada Dandim 0107/Aceh Sekatan, unuk membackup patroli BKSDA di kawasan konservasi suaka margasatwa rawa singkil (SMRS). Hal itu dilakukan sebagai tindaklanjut pengamanan pasca Operasi Gabungan (Opsgab) pada kawasan SMSRS belum lama ini.
Belakangan surat permintaan personil itu ‘bocor’ keluar dan memunculkan tanggapan beragam dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua PETA Aceh Selatan, T Sukandi. Pria itu menyayangkan tentang pemakaian personil TNI dalam patroli gabungan tersebut.
Dalam surat permintaan itu disebutkan jika permintaan dukungan personil TNI itu hanya dua orang, untuk membackup patroli di wilayah SMSRS sejak tanggal 27 Juli hingga 3 Agustus 2024 atau selama delapan hari.
Isi surat tersebut untuk menindaklanjuti Operasi Gabungan (OpsGab) pada Kawasan Konservasi Suaka Marga Satwa Rawa Singkil (SMSRS) di Kabupaten Aceh Selatan terhitung mulai tanggal 27 Juli sampai dengan 03 Agustus 2024 nomor: S. 737/K.20/TU/Peg.3.0/B/07/2024.
T Sukandi mengingatkan jika kawasan konservasi SMSRS itu sebagian sudah dikelola oleh masyarakat, dan itu butuh kearifan dalam menindaklanjuti potensi konflik dengan penetapan kawasan SMSRS.