[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

JAKARTA | ACEH HERALD

JOE Biden, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat akhirnya menyampaikan pidato kemenangannya. Biden memperkirakan kemenangan dalam pemilihan presiden AS karena penghitungan suara condong ke negara-negara bagian utama.

“Angka-angka memberitahu kami … ini adalah cerita yang jelas dan meyakinkan: Kami akan memenangkan perlombaan ini,” kata Biden Jumat malam dari negara bagian asalnya Delaware, dikutip dari Reuters.

Biden bilang, dia dan pasangannya Kamala Harris sudah bertemu dengan ahli saat mereka bersiap untuk memulai administrasi mereka pada 20 Januari.

Petugas pemilu mengatakan belum ada bukti penipuan. Pidato Biden sendiri awalnya direncanakan sebagai perayaan kemenangan, tetapi dia mengubah pendekatannya karena tidak ada panggilan tentang hasil dari jaringan televisi dan lembaga prediksi pemilu lainnya.

Meskipun suara populer tidak menentukan hasilnya, Biden memimpin Trump dengan 4,18 juta suara secara nasional dari rekor 147 juta suara. Dia mengatakan pada hari Jumat, orang Amerika telah memberinya mandat untuk mengatasi pandemi, ekonomi yang sedang berjuang, perubahan iklim dan rasisme sistemik.

“Mereka menegaskan bahwa mereka ingin negara itu bersatu, tidak terus berpisah,” kata Biden, mengajukan tawaran untuk Gedung Putih dalam karir politik yang berlangsung selama lima dekade.

Biden, yang berharap untuk berbicara kepada orang Amerika lagi pada hari Sabtu, mengatakan tuntutan Trump untuk menghentikan penghitungan tidak akan berhasil.

“Suara Anda akan dihitung. Saya tidak peduli seberapa keras orang mencoba menghentikannya. Saya tidak akan membiarkan itu terjadi, “kata Biden.

Trump tidak memberikan indikasi bahwa dia siap untuk menyerah.

“Joe Biden seharusnya tidak salah mengklaim kantor Presiden. Saya juga bisa membuat klaim itu. Proses hukum baru saja dimulai! ” tulisnya di Twitter.

Sumber    :    CNBC Indonesia