BANDA ACEH | ACEHHERALD.COM – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Aceh, Rony Widijarto P saat Puncak Bincang Bareng Media (BBM) 2023, mengemukakan kalau BI baru meluncurkan fitur baru QRIS untuk tarik tunai, transfer, dan setor tunai atau yang lebih dikenal dengan QRIS TUNTAS.
“Sebagai game changer pembayaran digital, fitur QRIS TUNTAS ini memungkinkan pengguna untuk dapat melakukan transfer dana antarpengguna QRIS, serta tarik tunai, dan setor tunai di Anjungan Tunai Mandiri (ATM)/Cash Deposit Machine (CDM) atau agen QRIS TUNTAS,” kata KPwBI Aceh, Selasa (28/11/2023) di Kuala Seafood Central Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
Rony Widijarto P juga menyampaikan bukan hanya QRIS TUNTAS, juga ada yang terbaru lainnya, yakni QRIS Cross Border Payment atau pembayaran QR antar negara.
Diakuinya Qris pembayaran antar negara ini sudah dapat digunakan di Thailand, Malaysia dan terbaru Singapura.
Dengan adanya perluasan QRIS antar negara di Singapura, wisatawan asal Singapura di Indonesia maupun sebaliknya cukup memindai QRIS merchant/UMKM untuk melakukan transaksi pembayaran.
Ditambahkannya dilihat dari jumlah pengguna QRIS di Provinsi Aceh per-September 2023 telah mencapai 455 ribu User, bertambah 174 ribu sepanjang tahun 2023 atau 77% dari target sebesar 226 ribu pengguna baru. Dari sisi transaksi telah terdapat 5,6 Juta transaksi sepanjang Januari hingga September 2023, atau 112% dari target 2023 sebesar 5 Juta transaksi.
Nilai ini jauh meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana terdapat 2,3 Juta transaksi sepanjang Januari hingga Desember 2022, ujarnya.
Melihat perkembangan digitalisasi pemerintah daerah (Pemda), pada semester I tahun 2023 tercatat dari total 24 pemda di Provinsi Aceh, telah terdapat sebanyak 14 Pemda yang telah masuk dalam kategori digital, meningkat di bandingkan dengan semester II tahun 2022 sebanyak 9 Pemda.

Sementara, 10 Pemda lainnya berada pada tahap maju. Oleh karena itu, Bank Indonesia Provinsi Aceh turut secara proaktif melakukan koordinasi bersama dengan Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten terkait dengan Tim Perluasan dan Percepatan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Kegiatan BBM bulan November 2023 dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Prabu Dewanto, Kepala Tim Implementasi KEKDA Provinsi, Lenny Novita, Kepala Tim Perumusan KEKDA Provinsi, Yon Widiyono, serta awak media mitra jurnalis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.
Seperti diketahui di BBM ini, BI mengupas dan membahas soal pertumbuhan ekonomi Aceh, baik seputar inflasi, tantangan pengendalian inflasi di Aceh, digitalisasi sistem pembayaran atau Qris, juga Tim Perluasan dan Percepatan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Saat membuka pembicaraan di BBM bulan ini, Rony Widijarto membeberkan tentang pertumbuhan perekonomian Aceh pada triwulan III tahun 2023 tumbuh sebesar 3,76% (yoy), melambat dibandingkan triwulan II yang tercatat sebesar 4,37% (yoy). Secara peringkat, PDRB Provinsi Aceh tumbuh sebesar 4,55% (ytd) atau lebih tinggi dibandingkan dengan 3 Provinsi lainnya yaitu Bengkulu 4,13% (ytd), Sumatera Barat 2,68% (ytd), dan Kepulauan Riau 1,14% (ytd).
Ia memperlihatkan bagaimana sisi permintaan, pada triwulan III tahun 2023 Ekspor tumbuh sebesar 16,21% (yoy) dibandingkan dengan triwulan II 2023 sebesar 13,73% (yoy). Sedangkan dari sisi penawaran, kinerja sektor Perdagangan tumbuh sebesar 9,19% (yoy dibandingkan dengan triwulan II tahun 2023 sebesar 5,23% (yoy).
Tak hanya itu, KPwBI Aceh ini pun menunjukkan sisi perkembangan harga-harga, pada bulan Oktober 2023, Kota Gabungan IHK di Provinsi Aceh mengalami deflasi sebesar -0,14% (mtm), tekanan tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm).
Lebih lanjut, katanya lagi, secara tahunan IHK Provinsi Aceh pada bulan Oktober tahun 2023 tercatat sebesar 1,95% (yoy) lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,67% (yoy).
Hal tersebut menjadikan Aceh sebagai Provinsi dengan realisasi inflasi terendah di Sumatera. Selain itu, inflasi tahunan Provinsi Aceh juga masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Sumatera tercatat sebesar 2,65% (yoy).