
BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Sedikitnya 14 organisasi massa (Ormas) termasuk dari komuntas tionghoa di Banda Aceh (Hakka) melakukan unjukrasa dan beorasi di Simpang Lima, Banda Aceh, memprotes kebiadaban pemerintah Cina terhadap muslim Uighur di Xinjiang yang dulunya bernama Turkmenistan.
Aksi unjukrasa itu dipelopori oleh ormas Front Pembela Islam (FPI). Secara bergantian, para orator melakukan orasi di Simpang Lima, dalam sebuah unjukrasa damai yang dikawal pihak kepolisian.

Sementara orator dari kalangan etnis tionghoa tepatnya perwakilan komunitas Hakka adalah Acong (39). Pria itu menyatakan asa prihatin mendalam atas kedhaliman dan brutalisme Cina terhadap etnik Islam Uighur.
Aksi unjuk rasa terjadi pada Selasa siang pukul 14:53 (24/12/2019). Konvoi mulai bergerak dari pelataran masjid raya Baiturrahman (MRB), lalu berhenti di bundaran Simpang Lima. Aksi unjuk rasa ini menuntut Pemerintah Cina untuk menghentikan tindakan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur di Xinjiang.
Dalam orasinya Acong (39) perwakilan dari HAKKA mengatakan sangat prihatin bila ada umat beragama di muka bumi ini tertindas dan terzhalimi. Dia juga memohon kepada pemerintah Indonesia dan Aceh berperan aktif terhadap kasus ini serta menfasilitasi teman-teman untuk memantau langsung kondisi yang sebenarnya dan meminta keterangan langsung dari Pemerintah Cina dan masyarakat muslim Uighur.
Penulis : Ibrahim Sihombing/Nurdinsyam