Bandara SIM Masih Layani Pengiriman Spesimen PDP Covid-19 ke Jakarta

  BANDA ACEH – ACEHHERALD.com Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, yang merupakan satu-satunya pintu keluar masuk jalur udara untuk Banda Aceh, hingga Jumat (3/4/2020) masih melayani pengiriman spesimen COVID-19 ke Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan di Jakarta . Masalah pelayanan Bandara SIM secara khusus dibahas dalam Rapat mengevaluasi perannya … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

  • Penumpang di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar melewati ruang pengukuran suhu badan dan penyemprotan disinfektan, Kamis (2/4/2020).

 

BANDA ACEH – ACEHHERALD.com

Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, yang merupakan satu-satunya pintu keluar masuk jalur udara untuk Banda Aceh, hingga Jumat (3/4/2020) masih melayani pengiriman spesimen COVID-19 ke Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan di Jakarta .

Masalah pelayanan Bandara SIM secara khusus dibahas dalam Rapat mengevaluasi perannya dalam penanganan terhadap penyebaran Covid-19 dan kepentingan dukungan distribusi logistik dalam situasi darurat di Aceh telah dilaksanakan melalui video conference (ViCon), Kamis (2/4/2020).

Dalam rapat ini, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi bersama Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, dan Kepala Badan Kesbangpol Aceh melakukan koordinasi dengan Executive General Manager PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Sultan Iskandar Muda dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh.

Junaidi ST, MT

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, mendapat informasi  dari kepala KKP Bandara SIM, bahwa hingga saat ini pengiriman spesimen Covid-19 masih dikirim lewat penerbangan yang ada di SIM. Dalam pengirimannya masih ada hambatan-hambatan yang disebabkan cancel flight, kesiapan personil yang bersertifikat Dangerous Goods (DG).

Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan koordinasi di lapangan dengan semua pihak. “Kita akan pantau terus dan menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan seluruh stake holder sesuai peran masing-masing dalam situasi tanggap darurat ini”.

Executive General Manager  PT. Angkasa Pura II  Bandara SIM, Indra Gunawan menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung kebijakan Pemerintah dalam menghadapi situasi ini. Saat ini Bandara SIM beroperasi dalam keadaan minimal menyesuaikan dengan penurunan jumlah penerbangan dan jumlah penumpang yang turun drastis sebesar 64 persen dari kondisi normal.

Disisi lain,  PT. Angkasa Pura II mencatat jumlah kargo yang datang meningkat tajam, jumlah barang rata-rata mencapai 12 ton per hari yang didominasi perlengkapan medis dan alat pelindung diri (APD) untuk kebutuhan darurat Covid-19 saat ini, termasuk pengiriman masker, sarung tangan dan hand sanitizer yang dipasok dari luar Aceh.

Sebagai catatan bahwa jumlah penumpang pada keadaan normal mencapai 2.800 sampai dengan 3000 orang  per hari sedangkan kargo rata-rata 11 sampai dengan 15 ton per hari dengan pergerakan 28 movement per hari.

Namun, kondisi pelayanan saat ini, jumlah pergerakan hanya sekitar 10 movement per hari dengan jumlah kargo mencapai 11 sampai dengan 13 ton per hari.

Indra yang didampingi Manager of Airport & Service, Surkani juga menyampaikan bahwa menindaklanjuti pemberlakukan jam malam di  Aceh maka pihaknya juga sudah mengajukan penyesuaian jam operasional bandara ke Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara melalui Direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) dari biasanya pukul 06.00 wib sampai 22.00 wib menjadi pukul 08.00 wib sampai pukul 18.00 wib saja.

Penulis  : M Nasir Yusuf

Baca Juga:  Jadwal Keberangkatan Perdana Jemaah Haji di 6 Bandara AP II

Berita Terkini

Haba Nanggroe