JAKARTA | ACEHHERALD — Pasukan Amerika Serikat menembak jatuh drone mata-mata Iran di atas pangkalan militer di wilayah timur laut Suriah awal pekan ini.
Drone itu diduga berusaha mengumpulkan informasi intelijen militer.
Komando Pusat militer Amerika Serikat (Central Command/CENTCOM) melaporkan pesawat nirawak Iran “berusaha melakukan pengintaian terhadap Situs Dukungan Misi Conoco”.
Situs Conoco adalah pangkalan patroli tempat pasukan kontraterorisme AS ditempatkan bersama Pasukan Demokratik Suriah untuk membantu membasmi kelompok teroris serta melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pemantau perang yang berbasis di Inggris, menduga drone tersebut diluncurkan oleh kelompok pro-Iran sehari setelah negara itu memperingati tiga tahun pembunuhan Qassem Soleimani.
Qassem Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, pasukan khusus Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam serangan drone AS pada 3 Januari 2020.
Kehadiran drone di Situs Conoco sendiri bukan kali pertama terjadi. Pada Januari, dua roket ditembakkan ke arah situs namun tak menyebabkan kerusakan maupun korban jiwa.
Pasukan AS kerap memang menjadi sasaran kelompok pro-Iran di Suriah.
Hubungan negara Barat dengan Iran belakangan memang makin keruh usai Iran menggembar-gemborkan program drone mereka, terutama yang berkaitan dengan drone “kamikaze” yang dipasok ke Rusia untuk menggempur Ukraina.
Pada bulan lalu, sebuah serangan drone terjadi di fasilitas pertahanan utama Iran di kota Isfahan. Lokasi yang terkena serangan itu merupakan fasilitas produksi senjata untuk drone Shahed-136, drone yang digunakan prajurit Rusia di Ukraina.
Serangan itu merupakan satu dari sekian banyak serangan yang secara luas dikaitkan dengan Israel, yang punya kebijakan untuk tak mengomentari operasi semacam itu.
Kementerian Intelijen Iran sejauh ini mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap “aktor utama” yang terlibat dalam serangan di Isfahan itu.
Sumber: CNN Indonesia