
DENPASAR | ACEH HERALD.com
Gubernur Bali I Wayan Koster mengklaim metode pengobatan tradisional Bali (usada) dengan cara terapi arak Bali efektif menyembuhkan pasien positif virus corona (Covid-19) tanpa gejala (asimtomatik). Bagaimana dengan ganja Aceh? Cocok ngak untuk terapi corona? Siapa yang akan menguji coba?
“Itu (terapi arak-red) ternyata efektif sekali. Yang baru kena positif, dua hari dilakukan ‘treatment’ ini, pada hari ketiga negatif dan sembuh,” kata Wayan Koster di sela peluncuran Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali, di Kediaman Jayasabha, Denpasar, seperti dilansir Detikcom dari CNNIndonesia.com, Kamis (23/7/2020).
Menurut Koster, terapi dengan menggunakan bahan dasar arak Bali yang sudah didestilasi khusus itu, sudah diujicobakan kepada ratusan orang positif Covid-19 yang dirawat di sejumlah tempat karantina.
Dia mengklaim tingkat kesembuhan terapi arak Bali ini mencapai 80 persen terutama untuk mereka yang tanpa gejala. Dia menuturkan pada percobaan awal, ada 19 sampel yang dicoba dan hasilnya sebanyak 15 pasien sembuh. Jumlah sampel kemudian terus ditingkatkan hingga mencapai ratusan.
“Jadi 80 persen sembuh. Saya tenang sekarang. Sekarang misalnya kena, dua hari lagi setelah di-treatment itu pada hari ketiga swab sembuh. Kami pulangkan,” tutur Koster.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, hingga Rabu (22/7), jumlah kumulatif kasus positif di Bali mencapai 2.934 orang. Dari jumlah itu pasien sembuh sebanyak 2.178 orang
Dengan treatment ramuan ini, Koster mengungkapkan ada 400 warga terjangkit corona yang dikarantina dinyatakan sembuh. Ia optimistis tingkat kesembuhan akan meningkat jika treatmen ini terus dilakukan.
Koster mengaku senang, arak Bali memiliki manfaat untuk kesehatan. Ia pun mengaku setiap hari memakai ramuan ini dengan cara dihirup.
“Ini rezeki industri arak yang menjadi minuman dan kedua bermanfaat untuk kesehatan atau usada. Saya tiap hari pakai ini, hirup-hirup sebelum tidur. Enak, dia, bagus sekali,” katanya.
Koster sudah menyampaikan hal ini ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ketika melawat Bali kemarin. Ramuan terapi arak Bali ini juga akan dipatenkan namun sementara baru bisa dipakai di Bali saja. “Nah, ini sudah matang, masih kita pakai lokal Bali dulu. Produk akan kami patenkan. Saya sudah cerita ke Menkumham. Saya prakarsai ini. Saya dorong Kadis Kesehatan untuk eksperimen ini. Kalau sudah terbukti kemudian legal, maka ini akan jadi industri baru,” tuturnya.