Apek Gaek Tewas di Lantai 3 Ruko

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Seorang warga turunan (tionghoa) dengan nama Rahman (83), Rabu (29/1/2020) ditemukan tewas di lantai 3 sebuah bangunan ruko di kawasan Peunayong, Banda Aceh. Polisi yang turun ke tempat kejadian perkara (TKP) sejenak mendapatkan laporan, sejauh ini belum mendapatkan kepastian penyebab kematian lelaki gaek atau apek tua itu. “Kita telah melakukan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Seorang warga turunan (tionghoa) dengan nama Rahman (83), Rabu (29/1/2020) ditemukan tewas di lantai 3 sebuah bangunan ruko di kawasan Peunayong, Banda Aceh.

Polisi yang turun ke tempat kejadian perkara (TKP) sejenak mendapatkan laporan, sejauh ini belum mendapatkan kepastian penyebab kematian lelaki gaek atau apek tua itu. “Kita telah melakukan olah TKP, namun belum bisa memastikan penyebab kematian pria lansia itu, karena pihak keluarga juga menolak dilakukan visum atau otopsi terhadap jasad Rahman,” ujar Kapolsek Kuta Alam, Iptu Miftahuda Dizha Fezuono, yang ditemui di TKP.

Dari penelusuran Acehherald.com di lantai 3, tampak ada ceceran darah yang sebagian sudah membeku. Berat dugaan, korban yang lansia itu, terjatuh di lantai hingga tak mampu bangun dan meninggal dunia.

Iptu Miftahuda Dizha

Menurut Kapolsek, dari penelusuran pihak kepolisian, korban Rahman tinggal sendiri di ruko berantai tiga yang di bawahnya dijadikan warkop itu. Di lantai dua selama ini tinggal  adik korbn dan keluarganya. Namun dalam seminggu terakhir mereka meninggalkan pria gaek itu sendiri dan berangkat ke Jakarta.

Ponakan korban mengaku jika korban telah tiga hari tak keluar dari ruko itu, praktis diduga jasad tersebut paling tidak telah dua hari meninggal. Saat pihak polisi dan PMI mendobrak pintu lantai 3 didapati koban dalam kondisi tak bernyawa, dengan posisi telentang di lantai. Juga terlihat seperti ada ceceran darah yang diduga dari bagian tubuh korban yang terluka akibat terjatuh.

Petugas PMI dan polisi langsung mengevakuasi jasad korban. Oleh pihak keluarga diarahkan ke ‘rumah sosial’ atau tempat persemayaman warga tionghoa.  “Ponakan korban mengaku jika selama ini korban yan blum diketahui nama tionghoanya itu, dalam kondisi sehat sehat. Hanya saja tetap lemah karena factor usia yang sudah melebihi anka 80 tahun.

Baca Juga:  Sebar Foto dari Screenshoot Video Call, Pria Aceh Barat Disel

Penulis                 :Nurdinsyam

Fotografer          : Ibrahim Sihombing

Berita Terkini

Haba Nanggroe