JAKARTA | ACEH HERALD.com–
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan kini resmi ditetapkan sebagai Bakal Calon Presiden Republik Indonesia dari Partai NasDem. Selain Anies, Ketua Umum Partai NasDem juga menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Andika Perkasa sebagai bakal Capres Nasdem 2024.
Surya Paloh mengumumkan tiga nama calon presiden rekomendasi yang akan diusung bersama mitra koalisi di Pilpres 2024. Politisi yang putra Aceh itu, merupakan orang pertama yang menetapkan nama Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Capres 2024 mendatang.
Hal yang sama juga dilakukan Surya Paloh saat memutuskan Jokowi sebagai Capres pada Pilpres 2019 lalu. Saat itu, belum ada partai, termasuk PDIP yang memutuskan untuk mengusung Jokowi pada periode kedua.
“Amanat Rakernas memutuskan, menetapkan rekomendasi nama bakal capres yang akan diusung Partai NasDem di Pemilu 2024 adalah tiga nama, yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo,” ujar Surya Paloh di lokasi Rakernas NasDem di JCC Senayan, Jakarta Jumat 17 Juni 2022 dilansir AcehHerald.com dari Tempo.co.
Suara untuk tokoh dari eksternal mendominasi usulan DPW NasDem dalam sidang pleno terbuka, kemarin. Sebanyak 32 dari 34 DPW mengusulkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden. Hanya dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies, yakni; Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Di bawah Anies, suara terbanyak kedua adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebanyak 29 DPW. Selanjutnya ada Menteri BUMN Erick Thohir dengan 16 suara dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa 13 suara DPW.
Selain empat nama tersebut, nama capres usulan daerah yang banyak disebut di antaranya; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4 DPW, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 4 DPW, hingga KSAD Dudung 2 DPW.
Kemudian adapula nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno 1 suara serta Politikus Golkar Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atau TGB 1 suara DPW.
Pada Rakernas Partai NasDem, Surya Paloh juga mengundang mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk berbagi pengalamannya memimpin pemerintahan dalam acara kuliah umum di Rakernas Partai NasDem, Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022.
Mahathir bercerita, ia kerap membuat keputusan-keputusan yang kurang populis selama menjadi perdana menteri di negeri jiran. Menurutnya, memimpin itu laiknya seorang dokter, mesti melakukan diagnosis untuk mengetahui akar masalah, lalu mencari solusi, ujar politisi gaek tersebut di depan ribuan kader NasDem yang memadati JCC Senayan, Jakarta.(*)