
BANDA ACEH I ACEHHERALD.com
Satu anggota polisi yang tercatat sebagai anggota Personil Dit Reskrimsus Polda Aceh, Aipda Afrizal beserta seorang warga sipil yang sempat kehilangan kontak dan komunikasi saat berada di pedalaman pegunungan Tangse Kabupaten Pidie, Ahad (17/5/2020) petang ditemukan.
Kedua orang yang sedang mencari lokasi illegal loging di pedalaman Tangse itu dipastikan selamat. “Insya Allah keduanya, Senin (18/5/2020) besok sudah bisa dievakuasi,” kata Komandan Operasi SAR Kabupaten Pidie, Rizal ke AcehHerald.com, Ahad malam.
Sebelumnya dilaporkan seorang personil Dit Reskrimsus Polda Aceh, Aipda Afrizal beserta seorang warga sipil bernama Jufri, warga Blang Pandak selaku penunjuk jalan, dikabarkan ‘hilang’ di hutan Tangse, sejenak melakukan operasi pelacakan illegal loging di kawasan itu. Keduanya, diduga tersesat saat pulang dari lokasi pembalakan liar, tepatnya di pegunungan Blang Pandak, Sabtu (16/5/2020).

Dikatakan, kedua korban tersebut saat ini hanya berjarak sekitar 25 atau 30 meter di seberang sungai. Tapi, karena arus sungai terlalu deras, akibat hujan yang terus mengguyur pedalaman Kabupaten Pidie itu sejak beberapa hari lalu, tim SAR dan pihak kepolisian yang akan mengevakuasi, terpaksa menunggu pagi hari.
Namun, tambahnya, hingga berita ini dikirim, korban anggota Polri Aipda Afrizal dan seorang warga sipil bernama Jufri masih berada di seberang sungai. Tapi keduanya sudah ditemani satu personil dari Brimob yang bisa menyeberang untuk mengantar bekal makanan kepada korban.
Disebutkan, kondisi kesehatan Afrizal secara umum baik. Tapi, kakinya ada gangguan hingga dilaporkan sulit berjalan.
Dikatakan, untuk menyeberangkan Afrizal dan Jufri (warga Blang Pandak) dengan melintasi sungai, tim membutuhkan tali panjang dan alat carabiner / wabbing.
“Kalau memungkinkan, malam ini juga akan kami dorong alat-alat tersebut dari pos darurat ke pinggir sungai sebagai persiapan evakuasi pada Senin (18/5/2020) pagi,” uajr Rizal.
Menurut Rizal, untuk mengevakuasi korban, besok pagi pihaknya akan menyeberang anggotanya melewati sungai tersebut dengan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan seperti alat P3K dan pembidaian. Dengan dukungan alat P3K dan obat-obatan lainnya, kita berharap bisa membuat korban lebih kuat saat dievakuasi hingga ke bisa sampai ke seberang.
Dikatakan, jika upaya evakuasi dengan menyeberang sungai di titik malam ini, karena arus air yang terlalu deras, Dan Ops SAR Pidie, Rizal mengatakan kemungkinan pihak akan mencari jalan alternatif jalur evakuasi lewat Kecamatan Mane, Pidie.
Dikatakan, jika harus dilakukan lewat Mane, dengan jalan melingkar maka jarak tempuh dari Keude Mane ke lokasi sekitar lima jam perjalanan kaki.
Diperkirakan kedua korban baru akan sampai titik posko sekitar Senin (19/5/2020) sore hari.