LHOKSEUMAWE I ACEHHERALD.com
Sebelum para santri masuk kembali ke dayah, pemerintah harus memfasilitasi untuk rapid test massal bagi santri dan guru, serta tenaga kependidikan, guna memastikan semua yang akan kembali ke dayah bebas dari covid-19.
Anggota DPR Kota Lhokseumawe Hj Nurhayati Aziz kepada AcehHerald.com, Selasa (2/6/2020) mengatakan pihaknya meminta Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pendidikan dayah daerahnya.
“Jelang rencana pemerintah untuk memberlakukan New Normal, memulai kembali aktivitas kehidupan masyarakat di tengah pandemi covid-19, pemerintah kota Lhokseumawe diminta untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di semua lini kehidupan masyarakat. Tidak terkecuali sektor pendidikan,” pintanya.
Menurut politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di sektor pendidikan, khususnya pesantren pasca lebaran Idul Fitri 1441 H, para santri akan segera memulai proses pendidikannya di dayah.
Kondisi ini tentunya sangat berisiko serta dapat memicu tumbuh-kembangnya sebaran covid-19 jika tidak disiasati dengan berbagai upaya. Salah satunya adalah dukungan alokasi anggaran yang memadai dari pemerintah untuk peningkatan fasilitas dan kesejahteraan para pelaku pendidikan, lebih-lebih di tengah wabah covid-19.
Nurhayati menambahkan, dukungan pemerintah daerah ini harus dilakukan secara maksimal dalam upaya menangkal penyebaran covid-19 khususnya di lingkungan Pesantren/Dayah, baik sebelum, saat, dan setelah para santri dan guru –pengelola pendidikan– kembali ke dayah-dayah.
Sebelum santri kembali ke dayah misalnya, pemerintah harus memfasilitasi untuk rapid test massal bagi santri dan guru, serta tenaga kependidikan, guna memastikan semua yang akan kembali ke bebas dari covid-19.
Disamping itu, Nurhayati juga meminta pemerintah memberikan edukasi terkait pencegahan penyebaran covid-19, memastikan tersedianya berbagai sarana yang layak di dayah, mulai dari kamar tidur, kamar mandi, tempat wudhu, hingga masjid/mushalla, dan fasilitas cuci tangan, masker, penyediaan/ penyemprotan disinfektan, dan lainnya, sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“Kita minta untuk pemerintah Kota Lhokseumawe benar-benar memastikan proses belajar-mengajar di pesantren berlangsung aman, nyaman, tertib, dan sesuai protokol kesehatan sehingga orang tua dan wali santri juga tidak merasa khawatir,” ujar Nurhayati Azis.
Di samping itu lanjutnya, kesejahteraan para guru juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah Lhokseumawe sehingga mereka lebih termotivasi dan fokus dalam mendidik generasi.
“Saya kira guru – guru di dayah, khususnya di Kota Lhokseumawe ini punya peran besar yang berdampak signifikan dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 ini. Melalui pendekatan agama yang diajarkan dan doa-doa yang mereka panjatkan setiap saat, Insya Allah Kota Lhokseumawe akan bebas dari covid-19,” ujar politisi perempuan dari PKB.
Penulis : Yuswardi/Lhokseumawe, Aceh Utara