JAKARTA | ACEHHERALD.COM — Ketika kamu menjadi penumpang pesawat, tentu familiar dengan instruksi dari pramugari untuk menegakkan kursi tempat duduk ketika akan lepas landas atau mendarat.
Penumpang dilarang merebahkan kursi baik ketika lepas landas maupun mendarat. Ternyata terdapat alasan kuat di balik instruksi untuk menegakkan kursi pesawat tersebut.
Seperti dilansir Independent, The Civil Aviation Authority menjelaskan bahwa penumpang yang berada dalam posisi bersandar bakal sulit menyesuaikan diri saat berada dalam kondisi darurat.
“Telah lama diketahui untuk alasan keamanan yang paling tepat bagi kursi penumpang adalah posisi tegak saat lepas landas dan mendarat,” ujar juru bicara The Civil Aviation Authority.
“Dalam kondisi darurat saat mendarat, penumpang akan diinformasikan untuk segera berada pada posisi siaga dengan duduk tegak. Ini berdasarkan penelitian dan analisa cedera kecelakaan pesawat yang dilakukan sebelumnya,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan seorang pramugari dalam sebuah video di TikTok dengan akun @thevictorialeighproject. Dia mengungkapkan bahwa penumpang diminta menegakkan sandaran kursi pesawat saat landing atau take-off karena ada potensi bahaya.
Menurut sang pramugari, kursi yang direbahkan bisa menjebak penumpang lain di dalam pesawat apabila terjadi kondisi darurat. Pramugari yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat ini menerangkan, penumpang pesawat tidak bisa berbaring ketika lepas landas.
“Apabila suatu saat ketika lepas landas atau mendarat dan diperlukan pendaratan darurat dan evakuasi, akan ada masalah besar jika Anda membiarkan kursi bersandar,” tuturnya.
“Bagi Anda yang merebahkan kursi, mungkin tidak tak ada masalah keluar dari bari Anda ke pintu keluar, tapi penumpang yang duduk di belakang Anda dan baris di belakang bakal kesulitan karena tempat duduknya menjadi lebih sempit dan susah keluar baris saat kursi Anda direbahkan,” papar sang pramugari.
Sumber: CNNIndonesia.com