
PALEMBANG | ACEHHERALD.COM-
Cuaca panas menyelimuti langit Kota Palembang. Namun tidak menyurutkan semangat juang Presiden Partai Indonesia Terang (Pinter) untuk menembus lorong kecil di tengah ibu Kota Sumatera Selatan.
Tetesan air mata Presiden Pinter, Hj Rizayati, seakan tidak bisa dibendung. Saat pengusaha muda asal Kota Juang Bireuen, Aceh ini, tiba di gubuk reyot milik Ustad Salman (52), yang terapung di atas rawa-rawa kecil di tengah kota.
Pak Salman pun sangat terkejut saat Hj Rizayati bersama rombongan Pinter tiba di gubuknya. Ditemani istrinya, Nurmala (50), guru ngaji yang sudah dikaruniai lima orang anak ini pun menyambut baik.
Meskipun pasangan ustad Salman dan Nurmala serta keluarganya tinggal di gubuk reyot di Lorong Banten 6, Desa 16 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang, namun anak-anaknya memiliki prestasi yang baik.
Buktinya, di rumah beratapkan rumbia dan lantai papan yang sudah bolong-bolong itu, terpampang sejumlah piala, piagam penghargaan dan foto-foto putra putrinya yang berprestasi.
Melihat kondisi rumah yang sangat tidak layak huni tersebut, langsung mengetuk hati Hj Rizayati, seraya meneteskan air matanya.
“Saya bantu bangun baru rumah untuk ustad dan keluarga, segera dibangun baru, untuk sementara ustad Salman tinggal di rumah kontrakan sembari menunggu dibangun rumah layak huni untuk bapak,” ucap Hj Rizayati.
Mendengar hal itu, ustad Salman dan istrinya yang baru mengenal Hj Rizayati saat itu langsung sujud syukur.
“Alhamdulillah ya Allah, ibu hajjah yang belum kami kenal mau membangun rumah untuk kami, saya dan keluarga sangat bersyukur,” ucap ustad dan istrinya seraya memanjatkan doa kepada Allah agar Hj Rizayati dan keluarga selalu dimudahkan segala urusan baiknya oleh Allah SWT, Aamiin.
Di gubuk reyot itu juga Presiden Direktur PT Imza Rizky Jaya Group, menyerahkan cek senilai puluhan juta rupiah kepada Ketua DPD I Pinter Sumsel, untuk segera membangun rumah layak huni kepada ustad Salman dan keluarganya.
“Untuk sementara ustad Salman dan keluarga sudah kami carikan rumah kontrakan dan tinggal sementara sembari menunggu dibangun rumah layak huni untuk ustad,” ucap Hj Rizayati.
PENULIS : FERIZAL HASAN (PALEMBANG)