Aceh Travel Mart 2021 Ditutup di Pantai Wisata Lampuuk

  BANDA ACEH | ACEH BESAR – Setelah berlangsung selama empat hari, perhelatan akbar promosi dan penjualan paket wisata Aceh, Aceh Travel Mart (ATM) 2.0, resmi ditutup Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin SE, MSi, Rabu (24/3/2021) malam di Joel Bungalaw, Taman Wisata Lampuuk, Aceh Besar. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin … Read more

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin. Antara Aceh/HO

Iklan Baris

Lensa Warga

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin. Antara Aceh

 

BANDA ACEH | ACEH BESAR –

Setelah berlangsung selama empat hari, perhelatan akbar promosi dan penjualan paket wisata Aceh, Aceh Travel Mart (ATM) 2.0, resmi ditutup Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin SE, MSi, Rabu (24/3/2021) malam di Joel Bungalaw, Taman Wisata Lampuuk, Aceh Besar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran lebih seratus buyer yang siap untuk menjual produk-produk wisata Tanah Rencong di masa mendatang.

“Ini sesuatu yang membanggakan. Bahwa Aceh Travel Mart yang telah mendatangkan dan mempertemukan 120 pengusaha sektor pariwisata tanah air dan Malaysia dengan pengusaha travel, perhotelan, pengusaha kuliner, pengelola destinasi wisata yang tersebar di seluruh Aceh,” kata Jamaluddin.

Sekda Kota Sabang, Zakaria menyerahkan cendera mata kepada Ketua Umum DPP Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Safor Mardianto, pada malam gala dinar Mata Ie Resort Sabang, Rabu (24/3/2021). Penghargaan serupa juga diberikan kepada Direktur Turism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa. FOTO ACEH HERALD.COM/M NASIR YUSUF

 

Apalagi, kata Jamaluddin, pihaknya mendapat informasi dari Ketua DPP ASPPI Safor Mardianto, para peserta yang mengikuti Famtrip ke Sabang dan Aceh Besar, banyak yang telah membatalkan rencanakan kepulangannya pada hari Kamis (25/3/2021).

Sebagian dari mereka ada yang memilih untuk kembali ke Sabang untuk menikmati keindahan alam di bekas pulau bebas dan daerah perdagangan bebas. Dan sebagian lainnya, memilih kembali dengan jalan darat  melanjutkan “famtrip pribadi” menuju ke destinasi-destinasi yang sangat memukau berada di lintas timur dan tanah Gayo, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.

Namun demikian, Jamaluddin sangat mengharapkan agar para pelaku wisata peserta Aceh Travel Mart (ATM) ini bisa segera kembali ke Aceh untuk membawa tamunya dari daerah masing-masing.

 

Pemerintah Aceh yang didukung ASPPIes siap melayani kunjungan para pelancong nusantara dan pelancong dari negeri jiran, Malaysia,  dalam rangkaian pemulihan dunia pariwisata Aceh ke depan.

Baca Juga:  Diduga Marah Kepada Murid, Oknum Guru SDN 4 Tanah Pasir Kurung Murid Sekelas

Sebelumnya Ketua DPP ASPPI Safor Mardianto mengakui bahwa ATM 2021 akan dijadikan sebagai titik balik bagi pemulihan industri pariwisata Indonesia. “Saya melihat, ATM 2.0 ini luar biasa suksesnya. Seluruh teman-teman yang hadir merasa cukup puas dengan agenda yang dilaksanakan DPD ASPPI Aceh,” ujarnya.

Diakui, disamping memiliki destinasi alam yang sangat indah, potensi wisata Aceh juga didukung dengan kuliner yang super enak. Ada kuah beulangong, ada kopi yang sangat khas Aceh. Kopi Gayo. Dan, tentu Aceh juga memilki khasanah budaya yang luar biasa.

Sementara itu, Ketua Panitia ATM 2.0, Apri Al Amin pada malam penutupan yang berlangsung di Joel Bungalaw mengucapkan banyak terimakasih kepada para peserta buyer, pengurus DPD ASPPI se Indonesia, tentu juga kepada seller dan panitia yang sudah bekerja maksimal untuk menyukseskan acara yang dibuka Gubernur Aceh, Nova iriansyah di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Para peserta buyer dan seller yang hadir pada malam penutupan di Joel Bungalaw, tidak hanya berkesempatan menyaksikan sun set di pantai Lampuuk, tapi juga penitia menghadirkan seorang motivator tingkat nasional, Anas Zulhan Almansour untuk memberikan pencerahan menjelang pulang dari pantai yang pernah diterjang tsunami itu.

Penulis M Nasir Yusuf 

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe