
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
BANDA ACEH | ACEH HERALD
KELUARGA besar Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTTI) Aceh memenuhi undangan silaturahmi dan audiensi dari Kejaksaan Tinggi (Kajati) untuk bersilaturahmi dengan Forkopimda Aceh di ruangan rapat Kajati.
Silaturahmi tersebut hadir Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Pangdam IM, Polda Aceh, Kajati Aceh Aceh dan juga Kabinda Aceh.
Dari keluarga besar MPTT-I hadir Abuya Syekh H. Amran Waly Al-khalidy sebagai penggagas dari pada MPTT-I, juga hadi ketua Umum MPTT Indonesia, dari PW Aceh juga dari PW jakarta, dan dari beberapa daerah lain serta para abu-abu tokoh agama yang ada di Banda Aceh Abu H Syukri Daud, Abu H Kamaruzzaman dan tokoh MPTTI lainnya.
Dalam silaturahmi kajati Aceh membuka sekaligus menyampaikan pentingnya silaturahmi tersebut, dan selanjutnya Kajati Aceh meminta Abuya untuk menyampaikan sedikit sambutan.
Pada kesempatan itu Abuya menjelaskan tentang Majelis pengkajian Tauhid Tasawuf bahwa MPTT itu mengajarkan tentang rukun agama yang ketiga yaitu ihsan.
Ihsan menurut abuya adalah untuk menyempurnakan rukun agama seseorang artinya tidak hanya dicukupkan dengan berakidah dan hukum syara’ saja.
Abuya Amran Waly juga menyampaikan bahwa dengan kehadiran MPTT-I ini banyak orang sudah berubah, yang dulunya mereka pemaksiat, pecandu narkoba dan lainnya sekarang sudah bertaubat, begitu juga banyak orang yang dulunya jauh dari Agama sekarang mareka sudah mendekati Allah dan Rasul dan mecintaiNya.
Inilah yang di perjuangkan oleh MPTT-I untuk memperbaiki akhlak umat supaya ummat Islam itu berakhlak mulia dan hidup berkasih sayang.
Dengan program MPTTI Islam bangkit dan jaya kembali mendapatkan kedamaian dan kesejahteraan.
dan juga menghasung agar dapat bernafsu muthmainah yaitu nafsu yang bersih dari kesyirikan dan kenifaqan agar ummat selamat dari bahaya dunia akhirat.
Dari forkopimda Aceh sambutan di sampaikan oleh Gubernur Aceh, bahwa secara kenegaraan pemerintah Aceh wajib melindungi setiap warga nya siapapun itu baik dari MPTT maupun yang lainnya, dan juga terkait permasalahan MPTT-I, Pemerintah Aceh menyarankan untuk di buka ruang dialog dengan Pihak yang menolak MPTT-I, dan terakhir Gubernur Aceh menegaskan pemerintah Aceh insya Allah akan memfasilitasi dan menjembatani dialog tersebut untuk kebaikan semua pihak.(*)
PENULIS : M NASIR YUSUF