Abusyik Demontrasikan Pupuk Alami di Kabupaten Bireuen

SIGLI I ACEH HERALD BUPATI Pidie, Roni Ahmad, SE atau yang akrab disapa Abusyik memaparkan konsep pertanian sehat, sekaligus mendemonstrasikan pupuk alami pada tanaman kakao di lahan perkebunan rakyat di Dusun Kumbang Hitam, Gampong Balee Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Senin (16/02/2021). Abusyik yang mengenakan kemeja bercorak abu-abu lengkap dengan Kupiah Mirah tiba di Bireuen … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Bupati Pidie Roni Ahmad (kiri) dan Bupati Bireuen Muzakar A Gani (kanan) saling bertukar cenderamata. Foto Humas dan Protokol Pidie.

SIGLI I ACEH HERALD

BUPATI Pidie, Roni Ahmad, SE atau yang akrab disapa Abusyik memaparkan konsep pertanian sehat, sekaligus mendemonstrasikan pupuk alami pada tanaman kakao di lahan perkebunan rakyat di Dusun Kumbang Hitam, Gampong Balee Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Senin (16/02/2021).

Abusyik yang mengenakan kemeja bercorak abu-abu lengkap dengan Kupiah Mirah tiba di Bireuen pukul 09.45 WIB, dan disambut langsung oleh Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani. “Saya berada di sini karena undangan dari Pak Bupati Bireuen. Kapanpun saya akan hadir ke sini, karena Pak Muzakkar adalah senior sekaligus pembimbing saya,” ungkap Abusyik mengawali sambutannya, sesaat setelah tiba di lokasi acara.

Lalu keduanya, Abusyik dan Bupati Muzakkar A Gani terlibat obrolan santai di tengah jamuan jagung organik, kacang rebus, dan aneka olahan hasil pertanian masyarakat setempat.

Abusyik menepati janjinya untuk hadir memenuhi undangan istimewa dari Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, yang pada Selasa (09/02/2021) lalu, berkunjung ke pabrik pupuk Abusyik di kawasan Kambuek Paya Pie, Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Menurut ADC Bupati Pidie, Ridha Yuadi M.Si, kegiatan penyemprotan ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten Pidie dengan Pemkab Bireuen dalam rangka sosialisasi pengembangan pertanian alami sekaligus memperkuat produksi sektor pertanian dan perkebunan di tengah pandemic Covid-19.

Terik matahari dan cuaca panas tidak menyurutkan semangat ‘gerilya’ Abusyik bersama petani dan penyuluh pertanian setempat, untuk menggendong tangki semprot, lalu berjalan pelan menyusuri luasnya areal tanaman kakao di pedalaman Kecamatan Juli, Bireuen.

Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai praktik penyemprotan langsung di lapangan. “Obat alami ini namanya ‘Abusyik Pupuk’ dan sampai saat ini masih dibagi gratis tidak diperjual belikan, jadi kalau kalian butuh lagi, nanti cari aja Abusyik,”  ucap Roni Ahmad menjawab pertanyaan penyuluh.

Baca Juga:  Penasihat Khamenei Ucapkan Selamat kepada Turki, Atas Peresmian Hagia Sophia Jadi Masjid

Selain penyemprotan tanaman kakao, Abusyik juga turut membagikan pupuk gratis penyubur tanaman dan obat pembasmi hama untuk sang pemilik kebun yang kali ini menjadi pilot project pertanian alami di Kabupaten Bireuen.

Di sela sosialisasi lapangan, Abusyik yang turut didampingi Kadis Pertanian Pidie Ir. Sofyan Ahmad, mengungkapkan bahwa, salah satu strategi menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah ancaman krisis pangan dunia adalah dengan memperkuat potensi pangan lokal dan beralih ke pertanian alami. “Karena pertanian alami adalah solusi pertanian yang sehat dan berkelanjutan,” ungkap Abusyik.

Bupati Pidie Abusyik sedang mendemonstrasikan penyemprotan pupuk alam cair ‘Abusyik Pupuk’ di lahan coklat warga Juli, Bireuen. Foto Humas dan Protokol Pidie.

Selain bernilai ekonomi tinggi dan kelestarian alam tetap terjaga, pertanian alami juga penting untuk perbaikan ekosistem di lahan pertanian yang kian rusak terpapar bahan kimiawi seperti pestisida.

Kandungan pupuk alami, kata Abusyik, dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan memperbaiki kandungan hara tanah. Bahkan, sambung Abusyik, pertanian alami dan ramah lingkungan sudah menjadi salah satu primadona saat ini dan diyakini akan terus berkembang.

Pasalnya, arus utama pembangunan pertanian saat ini dan masa mendatang adalah berkelanjutan (sustainable) yang berarti mampu bertumbuh terus, bersahabat dengan lingkungan, dan bertanggung jawab secara sosial. “Kini, penduduk dunia sudah menyadari bahwa makanan yang terhidang di meja makan banyak yang mengandung racun, yang menjadi salah satu sumber penyakit,” beber Abusyik.

Maka dari itu, ia pun berharap semua komoditas pangan Aceh, baik padi, sayuran atau buah-buahan kelak tidak lagi mengandung bahan berbahaya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Pidie terus menggencarkan upaya pengendalian serangan hama dan penyakit tanaman, baik dengan penyemprotan langsung di sejumlah lahan yang terkena serangan hama, atau melakukan proteksi secara bertahap terhadap areal lahan pertanian yang terkena serangan hama berat.

Baca Juga:  Diduga Ada Pihak Yang Kebakaran Jenggot Dalam Kasus Runtuhnya Bangunan RSU Regional Aceh Tengah, Ada Upaya Menghilangkan Barang Bukti

Abusyik pun bertekat, bersama para petani, Pidie harus menjadi lokomotif pertanian sehat di Aceh bahkan di Nusantara ini.

Berita Terkini

Haba Nanggroe