
SIGLI I ACEHHERALD.com –
BUPATI Pidie Roni Ahmad, SE (Abusyik) membuka secara resmi Sekolah Lapang – Good Agriculture Practice (SL-GAP) peningkatan sumber daya manusia, dalam rangka rehabilitasi dan pengembangan tanaman kopi. Kegiatan tersebut berlangsung di Gampong Pulo Seunong, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie. Kamis 17 September 2020.
Pada kesempatan tersebut Abusyik yang didampingi Camat Tangse, Muhammad Irfan Islami, SIP, MM beserta masyarakat, turut melakukan penyemprotan cairan pupuk alami hasil racikan langsung Abusyik.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh delapan kelompok tani di Kecamatan Tangse, Abusyik mengatakan, SL GAP adalah upaya merealisasikan visi misi Bupati Pidie dalam peningkatan sumber daya manusia, termasuk para petani, sebagai bagian untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi usaha tani, khususnya untuk tanaman kopi. “SL-GAP merupakan momentum penting untuk meningkatkan sumber daya manusia petani demi memperoleh hasil produksi kopi yang melimpah dan sehat. Sesuai visi misi Pemerintah Pidie, yang goal akhirnya meningkatkan pendapatan masyarakat tani khususnya petani kopi yang ada di Kecamatan Tangse,” terang Abusyik.

Dilanjutkan, selama ini banyak tanaman usaha tani di Kabupaten Pidie sudah rusak akibat penggunaan zat an organik mulai dari pupuk hingga pestisida. Karenanya dibutuhkan inovasi dan terobosan baru berupa upaya mengedepankan material organic untuk memperbaiki itu semua, termasuk mengembalikan struktur tanah. “Sudah sangat lama tanaman kita di Pidie terkontaminasi dengan berbagai zat kimia berbahaya. Hal tersebut menyebabkan hasil panen menurun serta yang dikonsumsi masyarakat tidak lagi sehat. Karenanya, rehabilitasi lahan dan tanaman dengan menggunakan pupuk alami perlu digalakkan sehingga apa yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari terjamin sehat,” pinta Bupati yang dikenal dengan peci merahnya itu.
Ditambahkan, Pemerintah Pidie selalu mendukung pengembangan tanaman kopi robusta di Kecamatan Tangse, untuk mewujudkan kesejahteraan petani serta demi mengembalikan kejayaan petani kopi seperti masa lampau di Kabupaten Pidie khususnya di Kecamatan Tangse. “Petani kopi di Tangse dulunya setiap tahun memperoleh hasil panen yang melimpah, tetapi belakangan hal tersebut sudah berkurang. Maka untuk kembali ke masa kejayaan tersebut, perlu keseriusan masyarakat bersama dengan pemerintah untuk merehabilitasi tanaman kopi menggunakan pupuk dan pestisida alami.” tutup Abusyik.
PENULIS : */NURDINSYAM