Abu Doto : Tapeuteupat Gareh Ilee

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Mantan Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Aceh, sekaligus mantan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah yang juga akrab disapa Abu Doto, ikut angkat bicara seputar suksesi Dirut Bank Aceh. “Tapeutepat gareh ilee (kita luruskan garis terlebih dahulu),” tegas Abu Doto, saat dihubungi acehherald.com, Sabtu (25/02/2023) pagi ini. Statement Abu Doto hanyalah … Read more

dr Zaini Abdullah

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Mantan Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Aceh, sekaligus mantan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah yang juga akrab disapa Abu Doto, ikut angkat bicara seputar suksesi Dirut Bank Aceh. “Tapeutepat gareh ilee (kita luruskan garis terlebih dahulu),” tegas Abu Doto, saat dihubungi acehherald.com, Sabtu (25/02/2023) pagi ini.

Statement Abu Doto hanyalah sebuah pernyataan bersayap dan sangat dalam. Ia hanya berpesan agar semua pihak kembali ke garis yang sebenarnya, menyangkut fungsi, keberadaan dan kepemilikan secara general Bank Aceh Syariah (BAS). “Semua kita harus ingat jika BAS adalah milik rakyat Aceh yang direpresentasikan melalui seluruh pemerintahan di Aceh, mulai level propinsi hingga kabupaten/kota. Jadi kembalilah kepada ruh kepemilikan tersebut, hingga menjadi batu pijak dalam semua keputusan strategis di BAS, termasuk dalam pemilihan dan penentuan Dirut,” kata Abu Doto.

Ditambahkan, semua pemegang saham–tak peduli hanya adhock atau definitif–, bertanggungjawab terhadap semua keputusan tertinggi lingkup BAS, Termasuk bertanggungjawab terhadap maju atau bahkan runtuhnya BAS ke depan. Karena itulah perlu keseragaman visi serta kembali meluruskan barisan, demi kemaslahatan BAS yang akan makin banyak tantangan ke depan.

Secara terbuka, Abu Doto menambahkan, masih banyak ekspert manajemen perbakan di Aceh, adalah sebuah keniscayaan jika diutamakan putra putra terbaik Aceh. Namun diingatkan juga agar memperhatikan jenjang karir sebelumnya. Sehingga tak terjadi stagnasi dalam manaemen, karena masuknya figur yang belum semestinya untuk posisi Dirut. “Memang OJK telah merekomendasikan, namun itu adalah sesuai dengan regulasi dan persyaratan. Soal kompetensi serta penjenjangan manajemen, tentu track record yang lebih banyak berbicara. Ini yang mesti dipahami,” tandas Abu Doto seraya menambahkan, sengkarut persoalan suksesi Dirut BAS itu tak lepas dari buah kebijakan Dewan Komisaris BAS, dan karena itu pula Abu Doto secara tegas merekomendasikan jajaran Komisaris harus ‘direcall’ dan diisi kembali dengan sosok sosok kompeten sesuai tuntutan kompetensi perbankan.

Baca Juga:  Prof Syahrizal Abbas: Tak Perlu Revisi, Cukup Tambahkan Kata Konvensional dalam Pasal LKS itu

Abu Doto mengajak semua pihak berpikir untuk manajemen BAS, hingga menjadi panutan bank bank lain yang beroperasi di Aceh. “Yang penting adalah memilih figur yang sanggup mengendalikan manajemen BAS serta tahu sepenuhnya tentang kultur BAS. Sehingga mampu terus menegakkan trust dan martabat Bank Aceh. Dan lebih penting mampu mempengaruhi pandangan orang luar terhadap Bank Aceh yang benar benar mumpuni,” demikian Abu Doto.

Berita Terkini

Haba Nanggroe