BANDA ACEH | ACEHHERALD.COM – 52 atlet layar putri yang berlaga di hari pertama pada pertandingan Cabor Layar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, Sabtu (14/9/2024) di Perairan Pantai Gampong Jawa, Kota Banda Aceh.
Dari 52 atlet putri tersebut, ada empat atlet tuan rumah Aceh yang tidak turun berlaga. Dan hal.ini diakui bahwa alasan yang sama seperti atlet putra Aceh, kata Ketua Pengprov Porlasi Aceh, Suryadi Barasy bahwa ketiadaan peralatan bertanding lah, makanya beberapa atlet tidak turun.
“Mau tidak mau, akhirnya terungkap juga bahwa peralatan yang ada pun sebagian besar masih sewa. Ini fakta di lapangan yang tidak bisa kami tutup-tutupi. Sedangkan untuk beli, harganya sangat mahal bagi kantong Porlasi Aceh,” tandasnya.
Sementara itu, Humphry Sinyal, wasit juga Kabid Sarana Prasarana PB Porlasi Pusat, mengatakan semua atlet putri Layar ikut dalam perlombaan hari pertama yang nantinya akan digelar selama tiga hari dari tanggal 14 September 2024 hingga Senin (16/9).
Ia menyebutkan ada tujuh kelas dan satu campuran diperlombaan layar putri ini, yakni untuk area alpha ada kelas Internasional 420 Putri, dimana lima kontingen pengprov porlasi yang diturun, seperti Jatim, Kaltara, Kaltim, Kepri, dan Sulsel.
Lalu, Kelas Internasional Campuran dari Aceh, Banten, DKI Jakarta, Kaltara, Kaltim, dan Sulsel.
Untuk Area Bravo, ada Kelas ILCA 4 Putri yang turun berlaga, meliputi Aceh, Banten, DKI Jakarta, Kaltim, Papua, dan Sulsel. Sedangkan ILCA 6 Putri yang turun lomba, adalah kontingen dari tuan rumah Aceh, Jatim, Kaltim, Kepri, Pabar, dan Riau.
Kemudian Area Charlie dengan Kelas Techno 293 Putri dari Aceh, DKI Jakarta, Jatim, Kaltim, da Sulsel. Lalu, Kelas Techno 293 Plus Putri dari DKI Jakarta, Jabar, Jatim, dan Sulsel. Dan Kelas IQ Foil Putri yang turun berlaga dari Banten, DKI Jakarta, Jatim, Kaltim, dan Sulsel.
Terakhir Area Echo, Kelas Optimist Putri dari kontingen Aceh, IKN, Jabar, Kaltim, Kepri, dan Sulsel.
Seperti diketahui untuk perlombaan atlet layar putri sama seperti atlet putra, dimana para peserta lomba harus mengitari rambu yang berada di segitiga Perairan Pantai Gampong Jawa—Perairan Pulau Aceh dan Perairan Pulau Weh Sabang, atau setengah mil jaraknya di lepas pantai setempat.
Pengunjung Bingung
Pertarungan masih sengit! Masih ada harapan bagi para atlet putri yang turun di hari pertama untuk meraih hasil terbaik di race-race berikutnya hingga penentuan di Hari Senin lusa.
Sementara itu, warga Kota Banda Aceh yang menyaksikan dari bibir pantai, hanya melihat layar berwarna putih dan warna warni lainnya dari kejauhan. Dalam hati bertanya-tanya sedang apakah atlet di tengah laut sana dan bingung sendiri.
Seperti Ipak Nadira, (16) siswi SMK yang ada di kota setempat, mempertanyakan bagaimana cara lomba cabang olahraga layar ini. Mengapa harus berlama-lama di laut? Siapa yang menilai jika disana? Begitu banyak tanya tanpa ada jawaban. Hanya mata silau melihat para atlet wara wiri terlihat dari pergerakan layar.
Ipak bersama teman sekolahnya dari awal melihat bagaimana heroiknya sang atlet di antarkan hingga ke tepi laut oleh atlet lainnya, saat hendak memulai berjuang tang pastinya untuk memperoleh medali.