
BANDA ACEH I ACEHHERALD.com
Lebih sepekan sudah, ruas jalan Trans Sumatera di kawasan pesanggrahan di kaki Seulawah Inong Kecamatan Lembah Seulawah, dengan perbatasan antara Aceh Besar dengan Kabupaten Pidie dibiarkan longsor.
Kecuali diberi tanda hati-hati ada galian di badan jalan dan police line, belum ada tanda-tanda di jalan utama yang menghubungkan Banda Aceh – Medan (Sumatera Utara) itu akan segera diperbaiki.
Adi, seorang warga Kecamatan Lembah Seulawah yang dihubungi Aceh Herald, Kamis (7/5/2020) mengaku akibat longsor badan jalan tersebut telah menyebabkan arus lalu lintas di lintasan itu ikut terganggu.
Sebab, longsor yang terjadi di lintas Trans Sumatera itu telah menyebabkan lebih setengah badan jalan yang amblas. Supir truk yang melintas badan itu juga mulai was-was. Beberapa supir mengaku mereka saat melewati jalan longsor itu terpaksa ekstra hati-hati.
Badan jalan yang sebelumnya selebar sekitar 7 meter, akibat longsor sekarang hanya tinggal sekitar 2,5 meter. Adapun panjang kerusaksn itu berkisar 20 meter.
Hujan lebat yang mengguyur Taman Hutan Raya (Tahura) Seulawah seharian dari Kamis (7/5/2020) pagi hingga malam dikhawatirkan kerusakan badan jalan nasional itu semakin lebar dan panjang.
“Kami sangat berharap. Pemerintah Aceh dan pihak pengelola jalan nasional di Aceh untuk segera memperbaiki, sebelum badan jalan itu putus total,” ujar Usman yang baru pulang dari Sigli ke Banda Aceh, Kamis malam.
Hingga saat ini, katanya, pengemudi tronton (truk besar) dan bus berbadan lebar harus antre di lokasi. Mereka harus melewati satu persatu.
Longsor yang terjadi antara Alue Geulima dengan Pesanggrahan (perbatasan Aceh Besar dengan Kabupaten Pidie), jika tidak cepat ditangani akan bisa meluas. “Apalagi hari-hari ini di kawasan itu sedang diguyur hujan lebat,” tegas Iskandar.
Penulis : M Nasir Yusuf